Menko Luhut Jawab Tudingan Soal Bahasa Inggris Jokowi di Pertemuan G20 Osaka
Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, menegaskan bahwa kemampuan bahasa Inggris Presiden Jokowi di atas rata-rata. Menko Luhut memastikan presiden aktif bersosialisasi dengan bahasa Inggris mumpuni saat pertemuan para pemimpin dunia di Osaka, Jepang tersebut.
"Saya mendengar Beliau selalu berbahasa Inggris dengan lancar dalam setiap komunikasinya dengan pimpinan negara lain. Kalau bahasa Inggrisnya tidak baik, maka tidak mungkin seperti Ivanka Trump atau para pimpinan negara lain sampai ketawa-ketawa saat berbincang dengan Beliau," ujarnya dalam unggahan di laman Facebook Luhut seperti dikutip Selasa (2/7).
Menko Luhut mengakui logat Jawa tetap kental dalam tiap kalimat Presiden Jokowi saat berbincang dengan pimpinan negara sahabat. Namun, menurutnya, itu adalah hal wajar sebagai bentuk identitas daerah asal.
"Ada yang bilang bahasa Inggris Pak Jokowi medok Jawa. Memang betul. Saya juga medok, tapi medok Batak. Lantas apakah kita harus malu dengan lidah Indonesia kita? Saya tidak setuju, karena saya bangga jadi orang Indonesia, dan saya bangga dengan logat Batak saya. Masalah aksen ini saya perhatikan ketika mendampingi Pak Jokowi selama menghadiri KTT G20 di Jepang minggu lalu."
"Tidak hanya terhadap Pak Jokowi, saya juga memperhatikan aksen dari pemimpin negara lain seperti dari Jerman dan Prancis. Mereka medok juga, tapi medok ala Jerman dan Prancis. Artinya setiap bangsa punya logat khasnya masing-masing. Jadi, tidak perlu kita menilai rendah seseorang hanya karena aksen bahasa Inggrisnya," tambahnya.
Menko Luhut melanjutkan agenda Presiden Jokowi di pertemuan tersebut sebetulnya banyak. Akan tetapi harus dirampingkan karena bertepatan dengan pengumuman Mahkamah Konstitusi.
"Pak Jokowi sendiri tadinya menerima 17 permintaan pertemuan bilateral dari negara lain. Ini adalah bukti betapa populernya Indonesia sekarang di kalangan anggota G20 yang notabene merupakan negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia," jelasnya.
Satu di antara pertemuan yang terlaksana adalah bersama Raja Salman dari Arab Saudi, di mana Presiden Jokowi berkomitmen untuk membuat kerjasama dua negara menjadi lebih dekat lagi.
Lainnya adalah pertemuan dengan Presiden Erdogan dari Turki yang berlangsung sangat bersahabat. Bahkan setiap ada masalah menyangkut Timur Tengah, Presiden Erdogan selama ini sering menelpon langsung Presiden Jokowi.
"Dalam pertemuan itu juga dibahas kerjasama industri pertahanan. Kemarin disepakati bahwa LAN, PT PAL dan PT DI akan dilibatkan dalam kerjasama dengan skema transfer teknologi dari Turki yang sudah sesuai dengan standard NATO," tuturnya.
Menko Luhut menambahkan pertemuan dengan World Bank juga berjalan sangat baik, di mana mereka akan melanjutkan bantuannya untuk mendorong proyek SDG’s di Indonesia yang akan diinkubasi dalam skema blended finance.
Pertemuan dengan Presiden China, Xi Jinping juga berjalan sangat baik sama seperti yang lainnya, di mana kedua negara sepakat menyusun struktur special fund dengan bunga yang murah untuk perusahan-perusahaan China yang investasi di Indonesia dan partnernya yaitu perusahaan - perusahaan Indonesia. Dengan demikian perusahaan Indonesia bisa ikut menikmati bunga pinjaman yang lebih murah.
"Dalam skema kerjasama B to B (business to business) kedua negara, pemerintah Indonesia tidak akan membuat government guarantee sehingga tidak akan membebani debt to GDP kita."
Selain itu, Menko Luhut juga sempat bertemu dengan Menteri Lingkungan Hidup Jepang Yoshiaki Harada yang mengapresiasi Indonesia karena dianggap sebagai champion dalam penanganan plastic debris. Jepang sendiri berkomitmen untuk membantu melatih peneliti Indonesia dalam hal monitoring sampah.
"Permasalah lingkungan yang seperti inilah yang harus kita tangani bersama supaya dapat membawa dampak positif pada kesehatan, ekonomi, dan pariwisata."
Akhir kata Menko Luhut berpesan, "Sudah cukuplah dengan perbedaan-perbedaan yang muncul di pilpres lalu, jangan lagi kita buka. Mari kita menatap 5 tahun ke depan dengan penuh optimis. Negara ini harus tetap kompak untuk membangun. Sama seperti Pak Presiden Jokowi yang saya lihat komitmennya tidak ada habis-habisnya untuk membangun Indonesia."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia masih terus bertahan agar tidak masuk dalam kondisi resesi seperti yang dialami oleh negara maju.
Baca SelengkapnyaHal ini dikatakan Presiden Jokowi ke Menko Luhut Panjaitan.
Baca SelengkapnyaIndonesia negara besar dengan total 17.000 pulau dengan keberagaman budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi menyebut tiga bidang kerja sama yang akan diperkuat oleh kedua negara.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menjelaskan presiden juga mengundang masyarakat untuk bertemu dan berdialog.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.
Baca SelengkapnyaPresiden menyampaikan pemenuhan kebutuhan pangan merupakan prioritas pemerintah saat ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi perintahkan Bapanas stok beras kemasan 5 kg di ritel modern tersedia.
Baca Selengkapnya