Menko Luhut akui pemerintah salah soal harga gas negara ASEAN
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui pemerintah salah mengenai harga gas industri. Selama ini, pemerintah mengira bahwa harga gas di beberapa negara-negara ASEAN jauh lebih murah dari Indonesia, sekitar USD 4-4,5 per MMBtu.
Luhut menjelaskan, angka tersebut sejatinya merupakan harga gas yang baru sampai mulut sumur. Gas tersebut belum masuk tahap regasifikasi sehingga berubah menjadi gas alam cair (liquified natural gas/LNG).
"Kita jangan salah, mengerti harga gas itu di negara lain. Saya juga salah yang USD 4-4,5 per MMBtu itu sebenarnya baru sampai mulut sumur. Kalau dia impor itu belum masuk ke regasifikasi LNG jadi harganya masih di atas itu," ujar Luhut di kantornya, Jakarta, Senin (10/10).
Selain itu, Luhut mengaku belum dapat memastikan waktu penurunan harga gas industri sesuai permintaan Presiden Joko Widodo di bawah USD 6 per MMBtu. Sebab, pemerintah masih perlu menghitung dan efek yang ditimbulkan jika harga gas tersebut sesuai dengan permintaan Jokowi.
"Sekarang yang jelas kita berharap dalam dua bulan ini kita bisa menentukan mana yang bisa kita turunkan dan berapa yang kita turunkan. Tidak serta merta," katanya.
Menurutnya, saat ini yang dilakukan pemerintah adalah menghitung secara matang sektor mana yang akan terlebih dahulu merasakan insentif penurunan harga gas industri. "Ya kan menghitung itu tidak seperti membalikan telapak tangan," katanya.
Apalagi, lanjutnya, penurunan harga gas industri juga akan melihat tingkat kesulitan lapangan di hulu migasnya. Kemudian, pemerintah akan memprioritaskan industri mana yang akan mendapatkan penurunan harga.
"Kalau pupuk itu kan subsidinya pasti banyak karena itu pertanian kita butuh. Yang lain nanti kita lihat item per item. Jadi saya juga belajar, tidak bisa kita generalisir," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaSelain pemerataan, PGN juga menjaga keamanan jaringan gas untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan.
Baca SelengkapnyaInsentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaSelain itu, kementerian juga telah menyetujui alokasi dan harga gas untuk tiga pembeli gas.
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca SelengkapnyaMerauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca Selengkapnya