Menkeu banggakan sehatnya APBN buat RI terhindar krisis laiknya Argentina dan Turki
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sehat dapat melindungi negara dari berbagai gejolak ekonomi global seperti yang terjadi saat ini. Dia mengibaratkan APBN sehat dengan rumah yang kokoh.
"Dengan APBN kita yang sehat kita bersyukur kita mampu menghadapi kondisi turbulance dari luar. Bayangkan kalau itu lemah maka yang terjadi seperti di Argentina," ujar Menteri Sri Mulyani di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (14/9).
Menteri Sri Mulyani mengatakan, APBN sehat juga harus dicapai agar Indonesia tidak mengalami seperti yang dialami oleh Turki. Di mana akibat tekanan kondisi global, Turki menaikkan suku bunga hingga 600 basis poin dari sebelumnya 17 persen menjadi 24 persen.
"Turki harus naikkan sampai 600 bps dari 17 jadi 24 persen. Itu karena inflasi tidak stabil APBN lemah dan neracanya lemah. Rumah kita harus kokoh kalau hadapi badai. Di luar itu tidak selalu sunshine bright and happy. Tapi dari yang hujan rintik, deras dan badai," jelasnya.
Pemerintah sendiri berkomitmen terus mengamankan APBN 2018. Sampai saat ini defisit APBN mencapai Rp 150 triliun, turun jika dibandingkan dengan tahun lalu pada periode yang sama sebesar Rp 224 triliun.
"Karena itu APBN kita sampai 2018 September ini yang biasanya kita defisit cukup besar. Tahun lalu capai Rp 224 triliun tahun ini defisitnya Rp 150 triliun jauh lebih kecil. Bahkan primary balance posisi APBN kita posisi Rp 11 triliun. Tahun lalu negatif Rp 84 triliun," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan bantuan pangan dilanjutkan apabila anggaran tercukupi.
Baca SelengkapnyaKendati banyak negara yang kolaps, Sri Mulyani sangat bersyukur karena Indonesia masih mampu menjaga APBN dengan sehat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaSelama beberapa tahun terakhir, APBN disiapkan sebagai shock absorber untuk menjaga perlindungan ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan bahwa bantuan pangan berupa beras bisa dilanjutkan setelah bulan Juni jika anggaran negara mencukupi.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menyerahkan bantuan pangan cadangan pangan pemerintah (CBP) kepada sejumlah penerima manfaat.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya