Mendag Enggar sebut harga pakan ayam tinggi buat telur mahal
Merdeka.com - Harga kebutuhan pokok seperti telur di pasar tradisional melonjak naik dalam satu pekan terakhir. Kenaikan harga telur bervariasi di tiap pedagang.
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menyebut bahwa kenaikan harga telur di beberapa pasar disebabkan adanya kenaikan terhadap bahan pakan. Sehingga hal itu membuat para distributor telur ikut serta menaikkan harga terhadap para pedagang.
"(Harga telur naik pak?) Iya karena bahan pakannya tinggi," ujarnya saat ditemui di Gedung Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Jakarta, Selasa (10/7).
Ketua KPPU, Kurnia Toha pun turut menanggapi masalah kenaikan harga telur saat ini. Pihaknya berjanji akan mendalami dan mencari tahu penyebab kenaikan tersebut. Dirinya pun meminta kepada jajarannya untuk terjun ke lapangan untuk memeriksa langsung.
"Makanya itu yang akan kita lihat terus kenapa kok masih tinggi. Harusnya kan sudah turun. Laporan masyarakat ini kan menjadi penting karena masyarakat yang merasakan langsung masalah kenaikan. Sedang kami dalami itu saya khusus meminya staf kami untuk turun ke pasar memantau ada apa ini?," jelasnya.
Diketahui, harga telur di Pasar Cikampek melonjak naik dalam satu pekan terakhir. Mimin, salah satu pedagang telur di Pasar Cikampek mengatakan, harga telur terus meroket setelah Lebaran apalagi dalam seminggu terakhir, untuk hari ini pedagang menjual telur dengan harga Rp 28.000 per Kg.
"Sebelumnya hanya dijual Rp 20.000 hingga Rp 22.000 per Kg, sekarang saya jual Rp 28.000 per Kg. Naik terus," kata Mimin.
Di tempat terpisah, harga telur ayam di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, melonjak setelah Lebaran. Pantauan Merdeka.com, kenaikan harga telur bervariasi di tiap pedagang.
Salah satu pedagang telur di Pasar Tanah Abang, Udin, mengatakan harga telur terus meroket setelah lebaran. Per hari ini dia menjual telur dengan harga Rp 27.000 per kg.
"Sekarang saya jual Rp 27.000 satu kg. Naik terus. Kemarin Rp 26.000. Sebelumnya Rp 25.000. Sudah naik beberapa kali. Seminggu yang lalu masih Rp 24.000," ungkapnya kepada Merdeka.com, di Jakarta.
Dia mengaku tidak terlalu paham penyebab kenaikan harga telur. Pokoknya jika harga beli dari distributor langganannya naik, maka harga jualnya pun naik. Menurut dia, harga masih akan naik hingga Rp 28.000.
"Tak tahu juga ya. Pokoknya tiap masuk stok baru pasti naik. Ini ada yang saya jual Rp 26.000 karena stok yang kemarin. Kalau masuk lagi yang baru, bisa Rp 28.000," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenurut Airlangga, berdasarkan hasil pemantauan secara mingguan, daging ayam ras saat ini Rp38.150 per Kg atau naik 0,32 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaKomoditas daging ayam broiler mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaIpah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaMeskipun harga beras saat ini mahal dan langka, Pemerintah tidak akan mengubah Harga Eceran Tertinggi (HET).
Baca SelengkapnyaGanjar pun membeli beberapa sayuran untuk dibawa pulang. Sontak itu membuat pedagang antusias melayaninya.
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca Selengkapnya