Wapres Imbau Masyarakat Tak Panic Buying, Kebutuhan Pokok Sudah Disiapkan Pemerintah
Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres), Ma'ruf Amin mengimbau agar masyarakat tidak panik berbelanja atau panic buying meskipun virus corona sudah melanda Indonesia.
"Pemerintah mengharap masyarakat harus waspada dan hati hati ya, tetapi tidak boleh panik, karena pemerintah itu sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasinya," kata dia di Istana Wapres, Jakarta, Rabu (4/3).
Wapres mengatakan, pemerintah sudah menyiapkan kebutuhan pokok, obat-obatan dan keperluan-keperluan masyarakat. Sehingga, masyarakat tidak perlu panik dan memborong barang-barang.
"Saya kira itu tidak perlu, karena Pemerintah sudah mengantisipasi kemungkinan terjadinya kebutuhan-kebutuhan dalam jangka panjang," ucapnya.
Selain itu, Wapres menambahkan, pemerintah telah memperketat masuknya WNA bahkan WNI ke wilayah Indonesia melalui pintu-pintu masuk udara maupun laut. "Memperketat ya dengan berbagai upaya pemeriksaan, bahkan mungkin juga kita akan menerapkan sertifikasi bebas corona," ucapnya.
"Dan kita juga akan meneliti jejak perjalanan kemana saja dia dan dari mana saja, sehingga kan daerah yang terdampak korona kan cukup luas," tambah Ma'ruf.
Pemerintah pun sudah antisipasi kasus corona jika menjalar di Indonesia, salah satunya rumah sakit yang sudah standar World Health Organization. "Sudah 135 RS yang dilengkapi dengan kamar isolasi yang memenuhi standar atau protokol WHO, kalau terjadi apa-apa," pungkasnya.
Indonesia Positif Corona, Masyarakat Kota Malang Borong Masker
Masyarakat Kota Malang melakukan aksi borong masker pasca diumumkannya dua pasien positif virus Corona di Jakarta. Akibatnya, sejumlah apotek mengalami kelangkaan yang diduga akibat aksi borong masyarakat tersebut.
"Dari 26 apotek dan 3 distributor hanya 2 yang masih tersedia," kata Wali Kota Malang, Sutiaji di RSSA Malang, Rabu (4/2).
Walikota melakukan pengecekan ke distributor guna meninjau ketersediaan masker dan hand sanitizer. Langkah tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya penimbunan di tingkat distributor atau penjual.
"Karena hal itu akan menyusahkan masyarakat," tegasnya.
Sutiaji meninjau distributor alat kesehatan, Medilab Jl Birgjen Slamet Riyadi Kelurahan Oro-Oro Dowo, Rabu (4/3). Masker dan hand sanitizer banyak dibeli dan habis sejak diumumkan virus Corona mulai masuk Indonesia oleh Presiden Joko Widodo dua hari lalu.
Kata Sutiaji, masker dan hand sanitizer habis disebabkan karena perilaku masyarakat yang cenderung berlebihan dalam menggunakan masker. Ini akibat kepanikan masyarakat dalam menyikapi kasus penyebaran virus Corona.
"Harusnya masker digunakan oleh pasien, paramedis yang menangani pasien serta keluarga yang kontak langsung dengan pasien. Jadi kita yang sedang sehat sebetulnya tidak perlu menggunakan masker," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga beras sepekan terakhir melambung tinggi dari sebelumnya. Bahkan di sejumlah retail stoknya kosong.
Baca SelengkapnyaMeski harga mengalami kenaikan, Pj Wali Kota memastikan pasokan beras dan sembako masih aman.
Baca SelengkapnyaPemerintah jamin harga dan stok pangan terjangkau jelang lebaran 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaSelain revitalisasi, Gibran juga akan fokus mengendalikan harga bahan pokok apabila menjadi wakil presiden.
Baca SelengkapnyaFatoni mengatakan dalam penanganan inflasi perlu dilakukan secara bersama-sama agar mendapatkan hasil yang efektif dan berdampak langsung kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaCawapres Mahfud Md mengajak masyarakat Indonesia bersujud kepada ibu pada sesi debat kedua Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi menemukan harga beras di Pasar Sungai Ringin berada pada tingkat yang wajar.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca Selengkapnya