Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Luhut Sebut Krisis Akibat Pandemi Covid-19 akan Mereda di Akhir Mei 2020

Luhut Sebut Krisis Akibat Pandemi Covid-19 akan Mereda di Akhir Mei 2020 Luhut Panjaitan. ©2019 Humas Kemenko Kemaritiman

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, krisis akibat pandemi Covid-19 ini akan berakhir dalam waktu dekat. Dia menyebut krisis pandemi ini akan mulai melandai pada minggu keempat bulan Mei 2020.

"Kita lihat ini akan mulai melandai di minggu keempat bulan ini, mudah-mudahan bisa cepat," kata Luhut dalam konferensi pers Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju secara virtual, Jakarta, Kamis (14/5).

Meski begitu, dia meminta semua masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan selama beraktivitas. Misalnya menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak sosial. Termasuk bagi pelaku usaha UMKM yang masih bisa beroperasi menjalankan bisnisnya.

Menurutnya, pelaku usaha UMKM salah satu pilar ekonomi negara. Dalam kondisi pandemi ini pengusaha UMKM harus bisa berpikir kreatif untuk bisa bertahan. Salah satunya dengan menggunakan digital platform dalam menjalankan usahanya.

Saat ini baru ada 8 juta dari 60 juta pelaku UMKM yang tergabung dalam platform e-commerce. Selain itu pemerintah juga telah mengalokasikan dana Rp34,1 triliun untuk pelaku UMKM. Selain itu, pemerintah juga memberikan berbagai pelatihan secara online untuk mengembangkan bisnisnya, termasuk berusaha bertahan di tengah krisis pandemi Covid-19.

"Pemerintah telah memberikan pelatihan, Rp34,1 triliun buat UMKM," kata Luhut.

Dia meminta para pelaku usaha untuk tidak membuang kesempatan yang ada di tengah situasi new normal saat ini. Luhut ingin para pengusaha UMKM bisa menghasilkan produk berkualitas agar bisa bersaing dengan produk pabrikan.

Selain itu dia mengajak masyarakat untuk beralih menggunakan produk buatan Indonesia ketimbang produk impor dari luar negeri. Dalam kondisi seperti ini, pemerintah dan masyarakat harus gotong-royong dan saling membantu.

"Kita beli produk indonesia, saya juga kebetulan beli, semua perintah presiden kita gunakan produk dalam negeri, kita semua harus gotong royong," kata dia.

Luhut menambahkan, saat ini perkembangan zaman mengarah ke d-globalisasi (digitalisasi-globalisasi). Indonesia harus jadi negara yang berbasis kuat. Namun hal itu tidak membuat pemerintah Indonesia sudah lepas dari ketergantungan negara lain. Tetapi semua pihak harus bekerja sama untuk bisa keluar dari situasi sulit seperti sekarang ini.

"Bukan berarti kita bisa lepas dari negara lain, tapi kita harus kuat dulu di dalam negeri dan bangsa kita, Indonesia negara hebat kalau kita satu," tandasnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Anies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19

Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.

Baca Selengkapnya
Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pasca Pandemi Covid-19, Penempatan Pekerja Migran Terus Meningkat

Pemerintah akui penempatan pekerja migran masih memiliki berbagai tantangan.

Baca Selengkapnya
Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Krisis Pangan Akibat Pupuk Langka, 22 Negara Ogah Jual Beras ke Luar Negeri

Banyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,

Baca Selengkapnya
Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Jokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional

Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.

Baca Selengkapnya