Luhut: PLTSa Putri Cempo Solo Jadi Percontohan Kota Lain
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Putri Cempo, di Kelurahan Mojosongo, Jebres, Solo. Di lokasi tersebut juga sedang dalam proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
Luhut mengaku, kunjungannya tersebut sebagai utusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melihat pengolahan sampah di Solo. Dari hasil pengamatan, pengolahan sampah di Kota Bengawan bisa dicontoh atau diterapkan ke kota lain.
"Saya mengapresiasi pengelolaan sampah di mini PLTSa di Putri Cempo ini. Ini sudah sangat sudah bagus. Nanti akan saya sampaikan ke presiden agar Solo ini bisa dicontoh oleh kota lain," ujar Luhut, Kamis (29/8)
Dia menyampaikan, di PLTSa Putri Cempo metode yang digunakan bukan insenerator. Modelnya menggunakan gasifikasi yang bisa mengubah sampah menjadi biochar. Dari pembakaran biochar, akan menghasilkan gas yang berfungsi menggerakkan turbin.
Saat ini PLTSa Putri Cempo telah melewati tahapan financial closing, sehingga ground breaking bisa segera bisa dilakukan. Menurutnya, PLTSa yang dibangun dengan biaya Rp 330 miliar tersebut bisa menghasilkan 5 megawatt listrik dengan mengolah 400-450 ton per hari.
Selain itu, PLTSa tersebut ke depan bisa dikembangkan untuk mengolah sampah di kabupaten sekitar Solo. Apalagi untuk kota besar, sistem ini akan semakin mudah diterapkan. Karena metode gasifikasi yang diterapkan di PLTSa Putri Cempo idealnya mengolah 1.000-1.500 ton per hari.
"Saya ingin memberikan catatan agar is a dalam pengolahan sampah di PLTSa Putri Cempo nanti menggunakan sistem tipping fee. Dimana Pemerintah kota membayar pada PT Solo Citra Metro Plasma Power (SCMPP) sebagai pihak pelaksana yang mengolah sampah. Kalau kota kecil dengan PAD rendah, kontribusinya juga rendah nggak apa-apa deh. Tapi jangan gratis. Kalau daerahnya kaya seperti Jakarta itu kan bayar mahal nggak apa-apa. Kan duitnya banyak. Tapi kalau harga pembelian listriknya sudah tidak masalah," imbuhnya.
Menurut Luhut, pembangunan PLTSa seperti Putri Cempo, semangatnya bukan untuk mendapatkan keuntungan atau uang, namun untuk membersihkan kota. Sehingga dia yakin 4 atau 5 tahun ke depan Kota Solo akan terlihat sangat bersih.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menambahkan, saat ini lahan yang digunakan untuk tumpukan sampah di PLTSa Putri Cempo seluas 17 hektare (ha). Jika sampah tersebut sudah terolah semua, maka Kota Solo akan mempunyai tambahan daratan seluas itu.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tinggi air di lokasi TPS itu mencapai setinggi lutut hingga setinggi paha dewasa.
Baca SelengkapnyaProyek tersebut antara lain PLTS Banyuwangi, PLTS Pasuruan, PLTS Terapung Gajah Mungkur, PLTS Terapung Kedung Ombo.
Baca SelengkapnyaSejumlah TPS di berbagai wilayah Jakarta mulai disiapkan dengan memasang kebutuhan logistik pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perbedaan tersebut disebabkan keduanya mempunyai alamat tinggal yang berbeda, sesuai dengan alamat kependudukan KTP.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaPenetapan penahanan terdakwa saat ini berada di bawah wewenang majelis hakim
Baca SelengkapnyaPSU ini dilaksanakan paling lambat sepuluh hari setelah pencoblosan.
Baca SelengkapnyaKampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnya