Len Industri dan Perusahaan China Bangun Pabrik Panel Solar Cell di Subang
Merdeka.com - PT Len Industri (Persero) akan membangun pabrik panel solar cell di Subang, Jawa Barat pada tahun depan. Pabrik ini nantinya akan memproduksi komponen dari solar cell yang digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Untuk mengerjakan proyek ini, Len Industri sudah terbang ke Korea dan China untuk mencari investor. Hasilnya satu perusahaan besar di China tertarik untuk investasi.
"Ada satu perusahaan besar di China yang tertarik untuk bangun pabrik solar sell di Indonesia, sehingga bisa dukung potensi di Indonesia," kata Dirut PT Len Industri (Persero) Zakky Gamal Yasin di Jakarta, Selasa (3/12).
Diperkirakan proyek ini akan menelan investasi Rp1 triliun untuk membuat pabrik solar panel. Alasan Subang jadi lokasi pembuatan pabrik karena Len Industri memiliki lahan 10-11 hektar. Lokasi ini merupakan lahan technopark milik Len Industri yang akan dibangun juga fasilitas asembly radar militer. Sementara luas lahan yang akan digunakan pabrik sekitar 3-5 hektar.
Pembangunan pabrik baru akan dilakukan tahun depan. Zakky menyebut prosesnya akan memakan waktu satu tahun. Sehingga tahun 2022 nanti, pabrik ini sudah beroperasi.
Sudah Miliki Satu Pabrik
Saat ini Len Industri sudah memiliki satu pabrik solar cell di Bandung. Pabrik ini memiliki kapasitas 75 mega watt. Padahal target proyek PLTS mencapai 6,2 gigawatt tetapi realisasinya baru bisa mengejar 200 megawatt.
Len Industri juga tidak sendiri. Dia menggandeng PT PLN (Persero) dan PT Pertamina dalam konsorsium ini. "Investor juga konsorsium dengan PLN dan Pertamina," ujarnya.
Energi panas matahari selalu ada setiap hari dan tidak termanfaatkan. Dari panas tersebut kata Zakky, bisa menghasilkan listrik yang lebih efisien. Misalnya dengan memasang PLTS di perumahan, gudang, pabrik dan perkantoran.
Len Industri berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di fasilitasi milik perusahaan BUMN lainnya. Saat ini Len Industri sudah melakukan riset di area pergudangan Bulog. Rencananya, akan menggandeng PLN untuk membuat solar energi yang nantinya akan dijual ke Bulog dan masyarakat sekitar.
Zakky menambahkan persiapan proyek ini akan dilakukan tahun depan karena investor asal China itu tak mau kehilangan momentum.
"Investor juga sudah tidak sabar, sehingga (kita)jangan sampai momentum hilang," kata Zakky.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah ini penting dilakukan karena ada 13 juta ton lebih sampah plastik dalam setahun.
Baca SelengkapnyaPabrik Tertua Milik Pupuk Kaltim Beroperasi Sejak Tahun 1984, Kini Diperbaharui untuk Efisiensi Energi
Baca SelengkapnyaSumber-sumber energi terbarukan membutuhkan pendanaan besar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaKepala LKPP menganalogikan lembaganya tak hanya sekadar memberi kail dan pancing, tapi juga siapkan kolam.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2023 TCL sudah mendaftarkan sekitar 28.000 paten yang dapat digunakan untuk industri teknologi.
Baca Selengkapnya