Kurs Rupiah Ditutup Stagnan di Level Rp14.218 per USD
Merdeka.com - Nilai tukar atau kurs Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu sore ditutup stagnan, dibayangi sentimen tapering yang akan mulai dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), pada November mendatang.
Rupiah ditutup stagnan di level Rp14.218 per dolar AS, sama seperti level pada penutupan hari sebelumnya.
"Dolar AS mempertahankan penguatannya akhir-akhir ini karena dipicu oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve akan umumkan pemangkasan pembelian obligasi mereka pada bulan depan," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (13/10).
Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap lonjakan harga energi membuat pasar beralih mencari aset safe haven dolar AS.
Outlook penguatan dolar AS juga datang dari pernyataan terbaru pejabat The Fed. Wakil Ketua The Fed Richard Clarida mengatakan dirinya yakin bahwa standar kemajuan lebih lanjut yang substansial telah lebih dari sekedar terpenuhi, sehubungan dengan stabilitas harga dan semuanya telah dipenuhi terkait dengan mandat ketenagakerjaan.
Dia juga menambahkan pengurangan bertahap pembelian aset obligasi dapat berakhir pada pertengahan tahun 2022.
Dari dalam negeri, jumlah kasus harian Covid-19 pada Selasa (12/10) kemarin mencapai 1.261 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,23 juta kasus. Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 mencapai 47 kasus sehingga totalnya mencapai 142.763 kasus.
Sementara itu jumlah kasus sembuh bertambah sebanyak 2.130 kasus sehingga total pasien sembuh mencapai 4,07 juta kasus. Dengan demikian, total kasus aktif Covid-19 mencapai 21.625 kasus.
Untuk vaksinasi, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin dosis pertama mencapai 101,36 juta orang dan vaksin dosis kedua 58,41 juta orang dari target 208 juta orang yang divaksin.
Rupiah pada pagi hari dibuka stagnan di posisi Rp14.218 per USD. Sepanjang hari, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.215 per USD hingga Rp14.224 per USD.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi Rp14.217 per USD dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.210 per USD.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaNilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara di kawasan ASEAN.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca Selengkapnya