Kuala Namu, buah pikir 19 tahun lalu
Merdeka.com - Bandara Internasional Kuala Namu di Deli Serdang resmi beroperasi melayani dunia penerbangan Indonesia, Kamis (25/7) dini hari. Bandara seluas 1.365 hektar (ha) itu menggantikan peran Polonia yang mulai usang tertinggal zaman.
Jika ditelusuri, pembangunan Kuala Namu yang menghabiskan dana sebesar Rp 5,8 triliun itu memakan waktu yang panjang, hampir dua dekade.
Awalnya, pada 1994, sejumlah pejabat Pemprov Sumut mengeluarkan wacana pembangunan bandara baru untuk menggantikan Polonia yang berada di tengah kota Medan. Setahun kemudian, pemerintah pusat memberikan dukungan lewat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 41 Tahun 1995.
Tanpa berpikir lama, Pemprov Sumut pun mencari lokasi di pinggir Medan yang masih luas dan cocok untuk dibangun bandara. Takdir kemudian menuntun langkah pejabat Pemprov Sumut menuju Desa Kuala Namu dan menetapkannya sebagai lokasi pembangunan bandara baru.
Sedianya, pembangunan bandara akan dilakukan pada 1997. Sayangnya, itu harus tertunda lama lantaran badai krisis ekonomi menerpa Indonesia.
Di awal 2000, ide pembangunan bandara di Kuala Namu yang mengendap cukup lama, kembali diangkat dalam rencana pembangunan nasional. Pengerjaan kontruksi perdana baru dilakukan pada 2006 oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Pengerjaan konstruksi yang lambat karena berbagai hal, membuat target pengoperasian Kuala Namu dimundurkan beberapa kali. Hingga akhirnya pemerintah menyatakan bandara yang diproyeksi menjadi hub Internasional di Asia Tenggara itu siap dioperasikan pada Kamis, (25/7) dini hari.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri Sunoko mengaku bakal terdapat sejumlah kekurangan dalam pengoperasian awal Kuala Namu. Untuk itu, dia meminta agar masyarakat pengguna memakluminya.
"Bantu kami memanfaatkan soft operation ini untuk mengevaluasi dan melakukan penyempurnaan atas kekurangan yang mungkin akan muncul di sana-sini. Kita semua berharap, pada saat peresmian September nanti, tidak ada lagi masalah yang muncul," ungkapnya.
Dengan segala kekurangan yang ada, Kuala Namu tetaplah sebuah bandara yang dibangun dengan keringat, darah dan air mata. Patut diapresiasi dan dinikmati.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengingat lokasi terjadinya kecelakaan Jumat (5/1) pagi tersebut merupakan perlintasan satu jalur.
Baca SelengkapnyaRealisasi pembangunan ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 1.035 unit.
Baca SelengkapnyaAda bangunan megah nan mewah di perkampungan Madura. Bangunan berlantai dua itu menelan biaya hingga miliaran rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi industri konstruksi untuk menghasilkan proyek-proyek inovatif.
Baca SelengkapnyaKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPersimpangan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Medan, mendapat sorotan publik. Penggunaan material keramik membuat pemotor banyak terpeleset.
Baca SelengkapnyaProgres pembangunan keseluruhan rumah menteri di IKN berkisar 78 persen.
Baca SelengkapnyaTerdapat sejumlah tahapan pembangunan rumah Siwaluh Jabu yang dibantu dukun.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca Selengkapnya