Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kritik pedas ke Jokowi soal infrastruktur dan anggaran negara 2016

Kritik pedas ke Jokowi soal infrastruktur dan anggaran negara 2016 sidang tahunan dpr mpr. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan pidato pengantar pembahasan nota keuangan RAPBN 2016 di Gedung DPR, akhir pekan lalu. Tidak hanya komposisi anggaran, presiden juga memaparkan target-target asumsi makro versi pemerintah. Mulai dari pertumbuhan ekonomi, inflasi, hingga nilai tukar Rupiah. Disesuaikan dengan kondisi perekonomian terkini.

Secara umum presiden memaparkan target penerimaan negara dan komponen belanja negara. Dalam postur draf RAPBN 2016, total pendapatan negara tahun depan ditargetkan Rp 1.848 triliun. Terdiri dari pendapatan dari sektor perpajakan Rp 1.565,8 triliun, pendapatan dari non perpajakan Rp 280,3 triliun dan penerimaan hibah sebesar Rp 2 triliun.

Sementara belanja negara mencapai Rp 2.121,3 triliun. Terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.3391,1 triliun dan transfer daerah serta dana desa sebesar Rp 782,2 triliun.

Jokowi menyebut anggaran infrastruktur tahun depan mencapai Rp 313,5 triliun. Angka ini lebih tinggi dari anggaran infrastruktur dalam APBN-P 2015 yang hanya Rp 290,3 triliun. Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah tahun depan akan mengalokasikan dana subsidi sebesar Rp 201,4 triliun. Rinciannya ialah subsidi energi sebesar Rp 121 triliun dan non-energi Rp 80,4 triliun.

Paparan Presiden Jokowi terkait postur anggaran mulai menuai kritik pedas. Merdeka.com mencatatnya, berikut paparannya.

Bangun infrastruktur buat orang kaya

Pemerintahan Jokowi-JK berambisi membangun pelbagai proyek infrastruktur. Bahkan, porsi dana infrastruktur dalam RAPBN 2016 yang dialokasikan mencapai 8 persen dari total anggaran.

Dalam pidato pengantar nota keuangan dan RAPBN 2016, Jokowi menyebut anggaran infrastruktur tahun depan mencapai Rp 313,5 triliun. Angka ini lebih tinggi dari anggaran infrastruktur dalam APBN-P 2015 yang hanya Rp 290,3 triliun.

Namun demikian, kinerja Jokowi membangun infrastruktur masih menuai kritikan. Jokowi disebut luput dari kondisi infrastruktur dasar di beberapa daerah yang masih kekurangan.

"Kalau yang selama ini, pemerintah akan bangun waduk, jalan tol, bandara dan lain-lain saya rasa tidak cukup," ungkap Peneliti Prakarsa Maftuchan dalam diskusi bertajuk 'Tanggapan atas Nota Rapbn 2015: Nawacita Setengah Tiang' di Jakarta, Selasa (18/8).

Maftuchan mengingatkan kepada Jokowi agar pembangunan infrastruktur jangan hanya untuk orang berduit saja. Namun, warga tak mampu juga berhak menikmati pembangunan yang tengah digenjot Jokowi.

"Jangan sampai jalan tol dijadikan alasan untuk tidak memperbaiki jalan-jalan umum. Sekarang yang terjadi adalah infrastruktur hanya untuk mereka yang punya duit," ucapnya.

Target pajak rendah, Jokowi cari aman

Dalam pidato pengantar nota keuangan dan RAPBN 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan penerimaan pajak sebesar Rp 1.368 triliun. Target tersebut cuma naik 5 persen dibanding target APBN-P 2015 sebesar Rp 1.489,2 triliun.

Menanggapi itu, prakarsa Koalisi APBN untuk Kesejahteraan Rakyat, AH Maftuchan menilai Jokowi hanya mencari aman.

"Pemerintah main aman, tidak progresif," ujar Maftuchan dalam diskusi bertajuk 'Tanggapan atas Nota RAPBN 2016 : Nawacita Setengah Tiang' di Jakarta, Selasa (18/8).

Dana desa belum implementasi Nawacita

Dalam RAPBN 2016, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menambah jatah dana transfer ke daerah dan desa menjadi 782 triliun. Nilai tersebut naik Rp 117 triliun dibanding porsi dalam APBN-P 2015 sebesar Rp 664 triliun.

Dalam nota keuangan RAPBN 2016, porsi dana transfer ke daerah sebesar Rp 91 triliun dan dana desa sebesar Rp 47 triliun. Koordinator Advokasi dan Investigasi FITRA, Apung Widadi turut mengapresiasi. Namun perlu diperhatikan terkait kesiapan daerah mengelola dana besar untuk kesejahteraan rakyat.

Dalam penilaiannya, dana desa yang dibagikan ke masyarakat, masih belum sesuai dengan implementasi Nawacita. Alias masih terkesan setengah tiang.

"Karena kenaikan dana transfer daerah tidak diberikan langsung ke daerah namun Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui kementerian," tambahnya.

Banggakan tol laut, anggaran disunat

Program tol laut menjadi salah satu andalan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kerangka pembangunan infrastruktur lima tahun ke depan. Jokowi meyakini tol laut mampu menekan ongkos distribusi logistik barang yang selama ini acap kali dikeluhkan para pengusaha.

Namun ambisi itu tidak dibarengi kemampuan anggaran. Dalam pengantar nota keuangan RAPBN 2016, porsi anggaran untuk tol laut lebih kecil dibandingkan APBN-P 2015. Hal itu diungkapkan Sekjen Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Abdul Halim.

"Anggaran tol laut itu 60 persen dari total anggaran Kemenhub (Kementerian Perhubungan). Di APBN-P 2015, anggaran tol laut Rp 64 triliun. Sedangkan di RAPBN 2016 sebesar Rp 50,1 triliun," ungkap Abdul dalam diskusi di Kedai Kopi Deli, Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (18/8).

Abdul mengatakan, secara jelas terlihat penurunan porsi anggaran dalam pembangunan tol laut yang selalu dibanggakan Jokowi. Dia sendiri mengaku heran dengan dipangkasnya anggaran untuk tol laut.

"Ada penurunan Rp 14,1 triliun untuk pembangunan tol laut. Nah ini yang saya belum mengerti (penurunan anggaran tol laut)," tuturnya.

Berburu di hutan, bukan kebun binatang

Penerimaan negara sektor perpajakan pada semester I-2015 baru mencapai Rp 555,2 triliun atau 37,3 persen dari target penerimaan tahun 2015 yakni Rp 1.489 triliun. Penerimaan ini terdiri dari pajak penghasilan (PPh) migas sebesar Rp 27 triliun dan PPh non-migas Rp 450 triliun. Sementara penerimaan bea cukai pada paruh pertama tahun ini sebesar Rp 78,2 triliun atau 40,1 persen dari target 2015.

Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati menilai rendahnya pendapatan pajak karena strategi pemerintah dalam meningkatkan penerimaan pajak tahun ini salah. Pemerintah masih menggunakan metode yang sama dari tahun ke tahun. Selain itu, tingginya target penerimaan negara menjadi kontraproduktif dengan kondisi perekonomian saat ini.

"Tidak bisa pemerintah berburu binatang di kebun binatang. Harusnya berburu itu hutan. Jadi tahu mana yang buas dan mana yang jinak. Ini jadi bagaimana strategi DJP tingkatkan penerimaan negara. Padahal, hal itu terbuka lebar kesempatan untuk tingkatkan tax ratio kita," kata dia.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anies Kritik Jokowi Lebih Banyak Bangun Jalan Tol Ketimbang Jalan Umum, Pemerintah Respons Begini
Anies Kritik Jokowi Lebih Banyak Bangun Jalan Tol Ketimbang Jalan Umum, Pemerintah Respons Begini

Capres Anies mengkritik pemerintahan Jokowi yang banyak melakukan pembangunan infrastruktur jalan tapi berbayar (jalan tol).

Baca Selengkapnya
Charta Politika: 76,3% Responden Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi, Alasan Utama Pembangunan Infrastruktur
Charta Politika: 76,3% Responden Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi, Alasan Utama Pembangunan Infrastruktur

Charta Politika menilai kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tergolong baik

Baca Selengkapnya
Jokowi Alokasikan Rp422,7 Triliun untuk Bangun Infrastruktur di 2024
Jokowi Alokasikan Rp422,7 Triliun untuk Bangun Infrastruktur di 2024

Anggaran infrastruktur ini juga akan digunakan untuk membangun infrastruktur di IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar
Sempat Diisukan Renggang, Begini Momen Akrab Jokowi & Menteri Basuki Saat Resmikan Proyek Infrastrukur di Makassar

Saat peresmian, Jokowi menekankan pentingnya sistem pengelolaan air limbah cair.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Jawa Tengah Hari Ini
Jokowi Bagi-Bagi Bantuan Pangan di Jawa Tengah Hari Ini

Selain bagi-bagi bantuan pangan, Jokowi akan meninjau dan meresmikan infrastruktur di Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya
Luhut: Kalau Ada orang Bilang Jokowi Tak Bisa Kerja, Lihat Nih dengan Kepalanya!
Luhut: Kalau Ada orang Bilang Jokowi Tak Bisa Kerja, Lihat Nih dengan Kepalanya!

Luhut mengaku tak bisa membayangkan ajang balap FI air tersebut bisa digelar di kampung halamannya di tanah Batak, Danau Toba.

Baca Selengkapnya
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak
Aksi Jokowi dan AHY Tangkap Ikan Bersama saat Resmikan Bendungan Lolak

Pembangunan Bendungan Lolak memakan anggaran mencapai Rp 2,02 triliun.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertolak ke Sulawesi Tengah, Para Jenderal TNI-Polri Kompak Dampingi hingga ke Bandara
Jokowi Bertolak ke Sulawesi Tengah, Para Jenderal TNI-Polri Kompak Dampingi hingga ke Bandara

Di Sulawesi Tengah, Presiden Jokowi akan meresmikan sejumlah infrastruktur

Baca Selengkapnya
Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?
Menteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?

Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.

Baca Selengkapnya