Krisis Eropa menjalar di Indonesia?

Merdeka.com - Pemerintah Indonesia saat ini mulai mengkhawatirkan krisis yang terjadi di Eropa. Krisis di Eropa diyakini tidak akan selesai dengan mudah dan akan diselesaikan dengan tertutup. Dampak dari krisis Eropa ini juga secara tidak langsung akan dirasakan di Indonesia.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menjelaskan, kalau tidak ada ketegasan di Eropa untuk menyehatkan fiskal maupun moneternya, krisis ini akan menyeluruh dirasakan di semua negara di Eropa. Selain itu, dia juga mengaku mulai cemas dengan penyelesaian krisis di Eropa dengan cara tertutup.

"Kita juga sudah agak cemas, karena terlalu tertutup dengan masalah krisis Eropa. Dengan ketidaktentuan yang kita lihat di Eropa, ini ada kemungkinan agenda G20 cukup tertutup dengan penyelesaian langkah langkah yang harus diambil di krisis Eropa," ungkap Gita, Rabu (6/6).

Menurut Gita penyelesaian krisis di Eropa ini sangat berdampak pada perekonomian Indonesia. Walaupun tidak berdampak langsung tapi sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia terutama dalam ekspor.

"Secara tidak langsung kita terekspos ke Eropa karena mengirim barang dan jasa ke negara-negara lain yang punya kaitan yang cukup besar dengan Eropa," tambahnya.

Menurut Gita, salah satu negara yang terkena dampak krisis Eropa adalah Brasil yang pertumbuhan ekonominya hanya 0,2 persen di kuartal 1 dan juga India yang tadinya direncanakan 6 persen hanya tumbuh 5,3. Bahkan India pernah menyebutkan bahwa pertumbuhan negara tersebut sampai 7 persen. "Indonesia dengan 6,3 persen itu relatif luar biasa," tegasnya.

Gita beranggapan, ke depannya jika tidak ada kekuatan fakta fiskal dari Eropa maka akan sangat mempengaruhi pasar dan mempengaruhi supply dan demand produk-produk ekspor Indonesia.

"Ini pasti akan sangat mempengaruhi pasar, sangat mempengaruhi sentimen dan nantinya ujung-ujungnya akan mempengaruhi supply and demand untuk produk produk yang diproduksi di Indonesia," pungkasnya.