Kosovo, Negara Baru Belum Diakui Indonesia Hingga Pernah Pakai Mata Uang Dinar
Merdeka.com - Masyarakat Indonesia mungkin belum populer dengan nama negara Kosovo. Negara ini berada di sisi tenggara Eropa. Secara sepihak, Kosovo menyatakan kemerdekaannya di tahun 2008. Pada 17 Februari 2008, Kosovo menyatakan kemerdekaannya secara sepihak dari Serbia. Sebelumnya, Kosovo adalah sebuah provinsi di Serbia.
Indonesia hingga saat ini belum mengakui kemerdekaan Kosovo, yang dideklarasikan secara sepihak pada tanggal 17 Februari 2008. Posisi pemerintah tersebut di atas sejalan dengan prinsip Indonesia untuk menghormati sepenuhnya prinsip kedaulatan nasional dan keutuhan wilayah setiap negara anggota PBB, yang merupakan prinsip yang dikandung dalam Piagam PBB dan Hukum Internasional.
Ini sebagai prinsip penting yang harus dijunjung tinggi oleh negara-negara, utamanya negara-negara berkembang yang masih menghadapi tantangan ‘nation building’ mereka.
Sejauh ini, pemerintah Indonesia tetap konsisten dalam memberikan dukungan kepada Pemerintah Serbia. Hal ini dilakukan atas dasar hubungan bilateral Indonesia dan Serbia yang berlangsung dengan baik sejak masih berdirinya Republik Federasi Sosialis Yugoslavia tahun 1956.
Pada saat itu, masih terdiri dari 6 negara bagian yaitu Serbia, Slovenia, Kroasia, Bosnia & Herzegovina, Montenegro dan Makedonia yang terus berlanjut sampai saat ini. Di mana Serbia telah menjadi negara sendiri pada 21 Mei 2006 setelah berpisah dengan Montenegro secara damai.
Sementara itu, nama Kosovo merupakan nama tempat bahasa Serbia yang berarti 'bidang burung hitam'. Setelah berfungsi sebagai pusat kerajaan Serbia abad pertengahan, Kosovo diperintah oleh Kekaisaran Ottoman dari pertengahan abad ke-15 hingga awal abad ke-20, periode ketika Islam semakin penting dan populasi penutur bahasa Albania di wilayah tersebut meningkat.
Mata Uang Digunakan
Sebelum menyatakan diri merdeka, mata uang yang dipakai adalah dinar Yugoslavia atau dinar Serbia (RSD). Kemudian pada 2002, mata uang euro juga digunakan meski tidak resmi. Hal ini disebabkan banyak orang Kosovo yang bekerja di Eropa Barat mengirim uang ke kampung halaman untuk menghidupi keluarga mereka.
Hingga pada tahun 2008, di saat pernyataan diri sepihak merdeka, pemerintah memutuskan euro sebagai mata uang resmi yang digunakan di Kosovo. Meskipun, dinar Serbia tetap digunakan di kalangan orang Serbia.
Pada 2009 Kosovo bergabung dengan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia. Bank Sentral independen Republik Kosovo mengawasi sistem keuangan negara baru itu.
Penduduk Kosovo menurut sensus terbaru 2022 dari PBB hampir mencapai 2 juta. Dari jumlah tersebut 95,6 persennya beragama Islam. Sisanya memeluk agama lain, seperti Kristen, Katolik Roma dan Ortodoks.
Sehingga tak heran jika di Kosova begitu mudah untuk menemukan bangunan masjid yang sangat indah dan megah, mulai dari masjid Hadum, masjid Sinan Pasha hingga masjid Xhamia e Madhe.
Tetapi Kosovo tidak memiliki agama resmi, namun mayoritas adalah orang Albania Muslim. Sebagian besar Muslim hanya secara nominal karena banyak yang tidak secara teratur pergi masjid, meskipun puasa Ramadhan dilakukan secara luas.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Benda ini Jadi Bukti Indonesia Dukung para Martir & Pejuang Palestina, Tunjukkan Hubungan Begitu Dekat
Bukti nyata dukungan Indonesia untuk Palestina sudah dilakukan sejak dulu.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Surat Kepercayaan 9 Duta Besar Negara Sahabat
Presiden Jokowi menerima surat kepercayaan dari sembilan duta negara-negara sahabat
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuan Pemilu 1955 di Indonesia dan Hasilnya, Begini Sejarahnya
Pemilu 1955 ini menjadi yang pertama kali diadakan setelah Indonesia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaSejarah Pemilu Indonesia dari Masa ke Masa Sejak Tahun 1955
Mengetahui sejarah Pemilu di Indonesia dari masa ke masa sejak tahun 1955 sampai 2024.
Baca SelengkapnyaBantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.
Baca SelengkapnyaNaik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaRupiah Lebih Perkasa dari Ringgit Malaysia dan Baht Thailand, Ini Buktinya
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaBuronan Kasus Penipuan Uang di China 11 Tahun Kabur ke Indonesia, Tinggal di Jakut hingga Punya KTP
LY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca Selengkapnya