Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kontraktor Bangunan Ciptakan Alat Pengusir Hama Tenaga Surya Seharga Rp 13 Juta

Kontraktor Bangunan Ciptakan Alat Pengusir Hama Tenaga Surya Seharga Rp 13 Juta Kontraktor Bangunan Ciptakan Alat Pengusir Hama Bertenaga Surya. ©2019 Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu

Merdeka.com - PT Global Expo Management (GEM) menggelar pameran teknologi ramah lingkungan pada 4 April-6 April 2019 di JIExpo Kemayoran. Pameran ini berfokus pada inovasi di bidang panel surya, smart lighting, dan inovasi energi terbarukan terutama Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap.

Salah satu inovasi yang juga dipamerkan di ajang ini adalah alat pengusir hama pertanian bertenaga surya yang di beri nama 'Multi Trap'. Pencipta alat Mochamad Awaluddin S (42) mengisahkan bahwa alat ini bermula dari pengalamannya ketika menjadi kontraktor dalam sebuah proyek pembangunan apotek di tahun 2017.

"Jadi kan waktu kerja, ada yang mengeluh sabun semuanya dimakan tikus," kata dia, kepada Merdeka.com, di area pameran, Jakarta, Kamis (4/4).

Pria yang sempat mengenyam pendidikan jurusan elektronika ini kemudian berupaya membuat alat pengusir tikus yang menggunakan suara ultrasonik. Menurut dia pada gelombang suara tertentu, yakni frekuensi 20 Hz sampai 20 kHz akan mengganggu hewan seperti tikus sehingga tidak mendekat.

"Kita coba. Dengan frekuensi sekian, belum. Kita coba lagi, kurang, sampai akhirnya dapat dan bisa menghalau tikus," ungkapnya.

Alat ini kemudian dia kembangkan dengan manfaat yang lebih luas, sehingga tidak hanya dipakai di rumah, melainkan dapat dipakai untuk membantu petani mengusir hama dengan jarak jangkauan 200 meter.

Menurut dia, alat ini terintegrasi dengan sistem listrik tenaga surya sehingga hemat energi dan biaya. Selain itu, tidak ada penggunaan bahan kimia sehingga ramah lingkungan. Disebut multi trap karena terdiri dari tiga komponen, yakni alat yang menghasilkan gelombang ultrasonik frekuensi 20 Hz sampai 20 kHz, light trap, dan lampu laser.

"Ada komponen yang mengeluarkan suara ultrasonik itu bisa mengusir seperti Tikus, Wereng, Serangga, burung. Ini ada juga komponen yang namanya light trap untuk tangkap serangga. Ada juga laser untuk menghalau hewan-hewan nokturnal seperti kelelawar babi hutan juga burung. Sehingga namanya multi trap," jelas pria asal Sumedang ini.

"Sehingga petani yang tadi harus bergilir jaga dari pagi sampai sore bisa kerja aktivitas yang lain, mau jadi kuli bangunan, mau ngurus ternak, mau tanam sayur. Silakan. Percayakan sama alat ini," imbuh dia.

Saat ini, harga satu unit Multi Trap dibanderol Rp 13 juta. Angka ini, tergolong murah jika dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan petani untuk mengusir hama dalam satu kali masa tanam.

"Rp 13 juta. Kalau tanya investasi petani untuk satu kali panen harus keluar uang untuk beli insektisida berapa? Itu insektisida saja. Kalau ini bisa dipakai seumur hidup. Yang penting perawatan. Spare part pun, karena ini produk dalam negeri jadi mudah didapatkan," ujarnya.

Saat ini, dia mengaku masih akan mengembangkan alat lebih jauh, terutama keandalannya serta ketahanan alat terhadap cuaca, sehingga penggunaan makin moncer. "Alat ini dibuat 2017, tersosialisasikan tahun 2018. Mudah-mudahan tahun ini kita bisa mulai untuk dipasarkan," tandasnya.

(mdk/azz)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bawaslu Temukan 13 Ribuan Pelanggaran Alat Peraga Kampanye di Tangerang

Bawaslu Temukan 13 Ribuan Pelanggaran Alat Peraga Kampanye di Tangerang

Pelanggaran terbanyak adalah pemasangan APK dengan cara dipaku di pohon

Baca Selengkapnya
Pria Ini Bertahun-Tahun Simpan Batu yang Dikira Berisi Emas, Ternyata Batu Langka yang Jauh Lebih Berharga

Pria Ini Bertahun-Tahun Simpan Batu yang Dikira Berisi Emas, Ternyata Batu Langka yang Jauh Lebih Berharga

Bertahun-Tahun Simpan Batu yang Dikira Berisi Emas, Ternyata Batu Langka yang Jauh Lebih Berharga

Baca Selengkapnya
Pria Ini Dulu Hidup di Jalanan, Kini Sukses Bangun Usaha Sablon Omzet Ratusan Juta Rupiah Per Hari

Pria Ini Dulu Hidup di Jalanan, Kini Sukses Bangun Usaha Sablon Omzet Ratusan Juta Rupiah Per Hari

Sempat hidup di jalanan, kini pria ini mampu bangkit dari keterpurukan dan berhasil membangun usaha sablon.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bagaimana Prinsip-prinsip Lingkungan Bermain dan Belajar Anak? Begini Penjelasannya

Bagaimana Prinsip-prinsip Lingkungan Bermain dan Belajar Anak? Begini Penjelasannya

Merdeka.com merangkum artikel tentang prinsip-prinsip penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun lingkungan bermain dan belajar.

Baca Selengkapnya
Upaya Mencegah Perdagangan Orang dan Melindungi Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri

Upaya Mencegah Perdagangan Orang dan Melindungi Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri

Kasus perdagangan orang terus muncul dari tahun ke tahun

Baca Selengkapnya
Kini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya

Kini Tinggal Kenangan, Ini Potret Toko Pertama yang Sediakan Jasa Antar Barang dan Jadi Tempat Nongkrong Pemuda Pejuang Surabaya

Mirisnya bangunan cagar budaya ini dihancurkan untuk pembangunan mall

Baca Selengkapnya
⁠Contoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana

⁠Contoh Permasalahan Lingkungan dan Solusinya, Cara Terbaik Antisipasi Bencana

Merdeka.com merangkum informasi tentang contoh permasalahan lingkungan hidup dan solusinya.

Baca Selengkapnya
Adem dan Sejuk Banyak Pepohonan Bikin Betah, Begini Potret Kampung Condet di Jakarta Timur

Adem dan Sejuk Banyak Pepohonan Bikin Betah, Begini Potret Kampung Condet di Jakarta Timur

Terletak di Jakarta Timur, sebuah kampung nampak begitu sejuk. Seperti apa penampakannya?

Baca Selengkapnya
Peragakan Dugaan Kecurangan Aparat Desa Dukung 02, Saksi Kubu Ganjar Malah Bikin Hakim MK Bingung

Peragakan Dugaan Kecurangan Aparat Desa Dukung 02, Saksi Kubu Ganjar Malah Bikin Hakim MK Bingung

Dia pun enggan ditanya hal-hal lain kecuali apa yang diketahui.

Baca Selengkapnya