Konflik Rusia-Ukraina Bisa Pengaruhi Harga BBM
Merdeka.com - Pengamat energi sekaligus Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan mengatakan, kenaikan harga minyak dunia akan berdampak terhadap keuangan Pertamina yang pastinya akan semakin berat terutama sektor hilir. Kenaikan ini akan menaikan harga MOPS/Argus yang menjadi faktor utama pembentuk harga BBM.
"Harga minyak dunia merupakan komponen utama pembentuk harga yaitu 60 persen," kata Mamit di Jakarta, Senin (7/3).
Menurutnya, pemerintah bisa segera menjalankan program peningkatan populasi kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) untuk menanggapi masalah ini. Selain itu, program konversi BBM ke Compressed Natural Gas (CNG) kembali digalakkan sehingga mengurangi impor BBM.
Kemudian, program Refinery Development Master Plan (RDMP) dan Grass Roof Refinery (GRR) harus bisa dikejar agar bisa menjadi kemandirian energi kita.
"Program ini bisa mengurangi impor BBM dan LPG ke depannya. Untuk LPG, program DME bisa jalankan secepatnya karena bisa mengurangi impor. Selain itu, program jargas juga harus kembali digalakkan. Program kompor induksi PLN akan memegang peranan penting dalam mengurangi impor LPG ke depannya," imbuhnya.
Mamit menjelaskan, kenaikan energi dunia juga akan berpengaruh ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terutama soal PNBP dan beban subsidi. "Kenaikan ini pastinya akan menyebabkan pemerintah mendapatkan windfall setiap dolar kenaikan ICP," jelasnya.
Kenaikan ICP menyebabkan harga keekonomian BBM meningkat, sehingga menambah beban subsidi BBM dan elpiji serta kompensasi BBM dalam APBN. Setiap kenaikan ICP USD1 per barel berdampak pada kenaikan subsidi elpiji Rp1,47 triliun, subsidi minyak tanah Rp49 miliar, dan beban kompensasi BBM Rp2,65 triliun.
"Dengan demikian, beban subsidi lebih besar jika dibandingkan dengan penerimaan yang didapatkan," tandasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaJika dalam situasi geopolitik seperti sekarang, Pertamina menaikkan harga BBM misalnya, maka efek spiralnya ke mana-mana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah menjamin harga BBM di Indonesia tidak akan naik pasca konflik Iran-Israel yang memicu kenaikan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca Selengkapnya