Konflik Iran-AS Dikhawatirkan Ganggu Aliran Modal Asing ke Indonesia
Merdeka.com - Direktur Riset Centre of Reformon Economics (Core) Piter Abdullah menilai, ketegangan hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran akan berimbas kepada perekonomian global. Kondisi geopolitik tersebut, menurutnya akan berdampak khususnya melalui jalur pasar keuangan.
Adapun kekhawatiran yang terjadi apabila kedua negara tersebut memanas maka akan menahan laju aliran modal asing masuk ke Indonesia. Kondisi ini kemudian berdampak pada laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kondisi Rupiah.
"Ketegangan ini juga bisa berdampak ke perekonomian melalui jalur perdagangan misalnya dengan kenaikan harga minyak," kata dia saat dihubungi merdeka.com, Minggu (5/1).
Dia berharap, kedua pihak bisa menahan diri dan menyelesaikan dengan jalur damai. Jangan sampai ketegangan AS dan Iran merusak sentimen positif yang terbangun pasca kesepakatan perang dagang AS dan China.
"Tentunya kita berharap kedua pihak bisa menahan diri. Kalau itu ya g terjadi pasar keuangan global akan aman demikian juga dengan IHSG dan rupiah," tandas dia.
Penyesuaian Harga Minyak di APBN
Harga minyak dunia diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan memanasnya hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran. Hubungan kedua negara pecah penyerangan AS tewasnya Panglima Garda Revolusi Iran Mayor Jenderal Qassim Sulaimani, yang memicu kekhawatiran mengganggu produksi energi di wilayah tersebut.
Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet menilai, hubungan panas kedua negara akan semakin menambah daftar panjang ketidakpastian ekonomi global. Di mana sebelumnya AS lebih dulu mengerem laju pertumbuhan global akibat perang dengan China.
"Potensi peningkatan harga minyak merupakan dampak jangka pendek yang bisa dirasakan Indonesia adapun dampak jangka panjang jika eskalasi Iran dan AS memanas akan menambah ketidakpastian global," katanya saat dihubungi merdeka.com, Minggu (5/1).
Dia menyebut, Indonesia merupakan negara net importir minyak, maka sangat berpotensi adanya peningkatan nilai impor minyak. Sehingga, hal ini menjadi tantangan di tengah usaha pemerintah untuk memperkecil defisit pada neraca perdagangan dan juga transaksi berjalan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik Iran Vs Israel Picu Ekonomi Indonesia Merosot di Bawah 5 Persen, Begini Penjelasannya
Perekonomian Indonesia diprediksi merosot jika konflik Iran versus Israel berkepanjangan.
Baca SelengkapnyaIndonesia Bisa Ketiban Apes Jika Iran-Israel Perang
Konflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel bisa memicu gangguan ekonomi ke semua negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Dampak Konflik Iran-Israel buat Indonesia
Konflik Iran-Israel merugikan Indonesia khususnya komoditas yang diimpor.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
ADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaDi Depan Petinggi TNI, Jokowi Curhat Sulitnya Cari Pasokan Beras ke Luar Negeri
Jokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca Selengkapnya