Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komisi XI DPR Yakin Dampak Resesi RI Tak akan Berkepanjangan

Komisi XI DPR Yakin Dampak Resesi RI Tak akan Berkepanjangan Dito Ganinduto. ©2020 Merdeka.com/istimewa

Merdeka.com - Ketua Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dito Ganinduto menilai, dampak resesi ekonomi di Indonesia tidak akan berkepanjangan. Ini bisa terjadi jika pemerintah terus mengakselarasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) terutama penyaluran jaring pengaman sosial.

"Apabila Indonesia resesi, kontraksi terhadap keseluruhan indikator perekonomian tidak berkepanjangan," kata Dito di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (24/9).

Menurutnya, meski proyeksi pemerintah soal pertumbuhan ekonomi Indonesia kembali minus di kuartal III-2020, namun lebih baik dibandingkan dengan realisasi kuartal II yang terkontraksi lebih dalam hingga ke minus 5,23 persen.

"Ini menunjukkan bahwa di kuartal III ada momentum perbaikan perekonomian meskipun kuartal III negatif," ujarnya.

Dito mengatakan, Komisi XI DPR mendukung upaya pemerintah untuk mendongkrak perekonomian melalui berbagai kebijakan penanganan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi nasional.

Komisi juga meminta pemerintah memaksimalkan penyerapan belanja daerah di delapan wilayah yang secara langsung dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. "Sehingga di kuartal III dan IV, keseluruhan ekonomi tidak terkontraksi terlalu dalam," ujarnya.

Komisi XI juga meminta swasta dan masyarakat untuk lebih mengkonsumsi barang dan jasa dari industri dalam negeri agar memulihkan permintaan dan produksi industri domestik.

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Minus 2,9 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2020 mencapai minus 2,9 hingga minus 1,0 persen. Dengan demikian, untuk keseluruhan tahun Kemenkeu memprediksi pertumbuhan ekonomi akan mencapai minus 1,7 sampai minus 0,6 persen.

"Kemenkeu mengalami revisi forecast pada September ini, yang sebelumnya perkirakan untuk tahun ini adalah minus 1,1 hingga 0,2. Forecast terbaru kita pada september untuk 2020 adalah minus 1,7 persen sampai minus 0,6 persen," ujar Sri Mulyani, Jakarta, Selasa (22/9).

Sri Mulyani mengatakan, pertumbuhan negatif kembali terjadi pada kuartal III tahun ini. Namun untuk kuartal IV, pemerintah akan berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi di 0 persen.

"Ini artinya, negatif teritory kemungkinan terjadi pada kuartal III dan mungkin juga masih berlangsung untuk kuartal IV yang kita upayakan bisa dekat 0 atau positif," jelasnya.

Lebih lanjut, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan akan mengalami perbaikan di angka 4,5 hingga 5,5 persen. Angka tersebut juga berada pada rentang prediksi berbagai lembaga dunia.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Anggota DPR Optimis Ekonomi Tumbuh, Tapi Harus Tetap Waspada
Anggota DPR Optimis Ekonomi Tumbuh, Tapi Harus Tetap Waspada

Anggota Komisi XI DPR Kamrussamad optimis perekonomian nasional bisa tumbuh

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024
Didorong Konsumsi Pemilu, Ekonomi Indonesia Diprediksi Tumbuh 5,5 Persen di 2024

penyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh
Gerindra Ungkap Isi Pertemuan Prabowo dan Surya Paloh

Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.

Baca Selengkapnya
Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya
Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya

Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.

Baca Selengkapnya
DPR Apresiasi Langkah Kejagung Masukkan Kerugian Ekonomi Negara dalam Kasus Korupsi
DPR Apresiasi Langkah Kejagung Masukkan Kerugian Ekonomi Negara dalam Kasus Korupsi

Penghitungan kerugian ekonomi negara bisa menjadi pertimbangan hakim dalam memutus perkara korupsi.

Baca Selengkapnya
Koperasi Bermasalah Tak Tertangani, Menkop Teten Tagih Janji DPR Bahas Rancangan Undang-Undang Koperasi
Koperasi Bermasalah Tak Tertangani, Menkop Teten Tagih Janji DPR Bahas Rancangan Undang-Undang Koperasi

Operasional dan ekosistem kelembagaan koperasi sudah lama tidak dibenahi, meskipun koperasi dianggap sebagai pilar perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?
Ekonomi Indonesia Tahun 2023 Malah Melemah di Tahun Politik, Ada Apa?

Persiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.

Baca Selengkapnya
Jokowi Keluhkan Indonesia Alami Defisit Rp30 T Dampak Maraknya Impor Perangkat Teknologi-Komunikasi
Jokowi Keluhkan Indonesia Alami Defisit Rp30 T Dampak Maraknya Impor Perangkat Teknologi-Komunikasi

Jokowi menyebut kondisi itu sangat memprihatinkan dan menjadi pekerjaan besar untuk pemerintah.

Baca Selengkapnya