Komisi VI DPR Minta BUMN Tak Hanya Andalkan CSR untuk Bantu UMKM
Merdeka.com - Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza berharap BUMN untuk mampu berperan lebih dalam melindungi bisnis UMKM di tengah Pandemi Covid-19. Salah satunya dengan melibatkan UMKM dalam bagian penting pada proses produksi untuk keberlanjutan usaha.
"Kita berharap bahwa BUMN akan menciptakan ekosistem bagi UMKM untuk bisa terlibat dalam bisnis inti untuk keberlanjutan. Bukan sekedar program Corporate Social Responsibility (CSR)," ujar dia.
Faisol mengatakan, saat ini pelaku UMKM tengah dihadapkan pada tiga persoalan besar. Pertama, adanya kesulitan akses permodalan, sehingga BUMN di sektor perbankan diharapkan lebih membantu pelaku UMKM dalam memberikan kemudahan pengajuan kredit permodalan.
Kedua, rendahnya kualitas produk UMKM. Alhasil BUMN diminta memberikan pelatihan bagi pelaku UMKM terkait mekanisme kegiatan produksi yang baik. "Ini akan membuat produk UMKM lebih berdaya saing," jelas dia.
Terakhir, lemahnya penetrasi pasar oleh pelaku UMKM domestik. Menyusul mayoritas pelaku UMKM masih belum tergabung ke dalam ekosistem digital. "Maka BUMN diharapkan dapat membantu sebanyak mungkin pelaku UMKM untuk pemanfaatan digitalisasi, sehingga akan memperluas akses pasar," jelas dia.
Langkah Kementerian BUMN Bantu UMKM
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen untuk mendukung para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di masa sulit akibat pandemi Covid-19. Di antaranya melalui penyediaan infrastruktur, pendanaan, dan kemudahan akses pasar.
"Tentunya saya dari BUMN, kita justru pada saat ini ingin mendukung UMKM di dalam tiga hal. Pertama, penyiapan infrastruktur, kedua yakni pendanaan, dan ketiga adalah pasar atau market," ujar Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam Festival UMKM oleh Kumparan, Rabu (28/10)
Erick mengatakan terkait infrastruktur, Kementerian BUMN mendapatkan tugas dari negara untuk terus aktif membangun infrastruktur penunjang. Diantaranya jalan tol, digitalisasi, termasuk PT Telkom membangun pusat data, kecerdasan buatan, dan sebagainya.
Kemudian terkait pembiayaan, dia menyebut Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) telah memaksimalkan penyaluran kredit. Akan tetapi, kedepan perlu ditingkatkan kolaborasi untuk bagaimana nantinya anggota bank himbara, Pegadaian, dan PNM menyediakan satu data bagi sektor usaha mikro.
"Mengingat terdapat juga beberapa UMKM yang unbankable. Kita juga mendukung dalam hal tersebut," ucapnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaCrivisaya Ganjar mengadakan diskusi tentang branding dan marketing bersama pelaku UMKM serta anak muda.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ati mengaku kewajiban pembayaran cicilan KUR BRI Rp9 juta per bulan justru menjadi penambah semangat berjualan.
Baca SelengkapnyaSejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca SelengkapnyaDalam Rekrutmen Bersama BUMN 2024 terdapat 100 lebih perusahaan BUMN yang ikut berpartisipasi.
Baca SelengkapnyaPerusahaan fokus memberikan nilai tambah kepada pemangku kepentingan melalui standarisasi mutu, peningkatan efisiensi, keselamatan dan keamanan.
Baca SelengkapnyaPara pelaku UMKM BRI Yogyakarta ini menebarkan kelezatan serta kebaikan dari produknya bagi lingkungan sekitar.
Baca SelengkapnyaDengan adanyan bantuan permodalan dari BRI, industri kain tradisional khas Klaten bisa terus lestari.
Baca Selengkapnya