Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keuangan BUMN Karya Tertekan, Pemerintah Diminta Segera Turun Tangan

Keuangan BUMN Karya Tertekan, Pemerintah Diminta Segera Turun Tangan Pembangunan tol BORR. ©2013 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Muhammad Said Didu mengingatkan pemerintah untuk ikut turun tangan menyelesaikan masalah yang menggerogoti BUMN karya. Banyak proyek yang tidak layak secara ekonomi akan selesai 2021, sehingga akan membebani perusahaan baik dari sisi operasional maupun utang.

Menurut dia, beban-beban tersebut akan muncul sekaligus. Di sisi lain, dari sisi pendapatan dari awal sudah dinyatakan tidak layak.

"Saya berani mengatakan bahwa penyelesaiannya hanya organik. Mengharapkan dari BUMN agak pesimis, tidak ada jalan lain kecuali pemerintah ikut campur menyelesaikan masalah BUMN konstruksi, karena memang penyebab kerugiannya adalah karena penugasan," jelas Said Didu dalam diskusi Narasi Institute bertajuk "Mencari Jalan Keluar Menggunungnya Utang BUMN Karya" pada Jumat (9/4).

Dia menilai, pemerintah membebani BUMN karya dengan penugasan pembangunan infrastruktur, yang sebenarnya tidak layak secara ekonomi. Hingga akhirnya membebani kinerja perusahaan BUMN.

Jalan keluar dari masalah ini sebenarnya ada dua. Pertama, pemerintah memberikan penyertaan modal negara (PMN) atau yang kedua, menjual proyek ke pihak swasta. Opsi kedua ini dinilai sulit dilakukan.

"Saya tidak yakin ini laku karena saya paham betul biayanya, cost dari BUMN itu jauh lebih mahal daripada biasanya. Di 2011 itu pembiayaan pembangunan tol hanya Rp60 miliar per kilometer (Km), sekarang itu tol yang di luar kota sekitar Rp100 miliar per km, dan di dalam kota Rp150 -200 miliar per Km," tuturnya.

Hadapi Persolan Besar

Melihat kenyataan tersebut, BUMN disebut sedang menghadapi persoalan yang sangat besar. Sumber utamanya adalah adalah euforia pembangunan infrastruktur yang dibebankan kepada BUMN karya.

Kendati demikian, yang perlu diantisipasi sebenarnya bukan hanya BUMN. Melainkan kontraktor yang menjadi mitra pembangunan infrastruktur BUMN.

"BUMN sekarang sakit, tapi penyakit itu sudah disebarkan ke perusahaan-perusahaan swasta. Tidak sedikit sub kontraktor atau kontraktor BUmn sekarang tidak dibayar karena BUMN tidak memiliki cash yang cukup," ungkap Said Didu.

"Coba bayangkan Waskita yang punya bunga utang Rp4 triliun per tahun, saya tidak bisa membayangkan kalau mengharapkan dari jasa konstruksi berat sekali, dari pengelolaan infrastruktur jalan tol, pelabuhan, dan bandara yang dimiliki juga akan menambah kerugian. Jadi saya harap pemerintah betul-betul duduk melihat bahwa ini persoalan yang sebenarnya bukan persoalan BUMN, ini disebabkan penugasan pemerintah terhadap infrastruktur yang sebenarnya tidak layak," tutupnya.

Reporter: Andina Librianty

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Kinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024

Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional
Pemerintah Terbitkan Aturan Baru, Diklaim Mampu Tingkatkan Daya Saing Ekonomi Nasional

Tujuan aturan ini untuk memudahkan pelaku usaha dalam mendukung peningkatan daya saing ekonomi.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Bangun Rumah untuk Masyarakat, Dirut MedcoEnergi: Keberhasilan Perusahaan Tak Hanya Dinilai dari Finansial
Bangun Rumah untuk Masyarakat, Dirut MedcoEnergi: Keberhasilan Perusahaan Tak Hanya Dinilai dari Finansial

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024

Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemerataan Ekonomi di Bali, Gibran: Kita Kaji Pembangunan Bandara di Buleleng
Pemerataan Ekonomi di Bali, Gibran: Kita Kaji Pembangunan Bandara di Buleleng

, jadi kita kaji pembangunan bandara di Buleleng, agar muncul titik pertumbuhan ekonomi baru." ujar Gibran

Baca Selengkapnya
Paparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Paparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100

Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.

Baca Selengkapnya