Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kerja sama IEU CEPA matikan usaha sektor perikanan & pertanian

Kerja sama IEU CEPA matikan usaha sektor perikanan & pertanian Ilustrasi perikanan. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia dan Uni Eropa telah melakukan perundingan putaran ke-2 Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) pada 24-27 Januari 2017 di Denpasar, Bali. Perundingan bertujuan antara lain untuk membuka pasar untuk berbagai sektor, promosi dan perlindungan bagi investor asing dari negara Uni Eropa dan Indonesia.

Perwakilan Koalisi Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Martin Hadiwinata menilai Perjanjian Perdagangan bebas Indonesia dan Uni Eropa mendorong eksploitasi usaha perikanan Indonesia. Hal ini yang menyebabkan menurunnya produksi ikan Indonesia.

"EU CEPA membuat kondisi perikanan mengalami pengurangan berkaca dari Afrika memiliki perjanjian kerjasama dengan Eropa dorong impor produk perikanan, over, nelayan tradisonal tidak bisa akses. Dampak akan terjadi apabila Indonesia teruskan perjanjian EU CEPA," ujar Martin, Jakarta, Rabu (1/2).

Sementara itu, Perwakilan dari Serikat Petani Indonesia, Zainal Arifin Fuad mengatakan jika perundingan ini terus terjadi sampai pada tahap perjanjian, hal ini dapat menyingkirkan produk pertanian Indonesia karena masuknya produk-produk pertanian dari Eropa.

"Bukan hanya itu kita juga khawatir hal ini akan mendorong terjadinya perampasan lahan-lahan terkait mudahnya investasi di sumberdaya alam," tutur Zainal.

Menurutnya perampasan lahan yang dikhawatirkan terjadi di kelapa sawit, di mana ini menjadi sektor yang menjanjikan saat perjanjian CEPA ini benar-bener dilakukan.

"Kalau investasi asing meningkat, di sektor sawit sangat tinggi, dengan CEPA membuka investasi asing lebih banyak. Catatan kami pembebesan lahan tinggi, tahun lalu 400 hektar dan kaitan CEPA, sektor perdagangan akan meningkatkan persaingan di Indonesia," jelasnya.

Senada dengan itu Perwakilan Indonesian Aids Coalition Putri Sindi menilai, pasar Uni Eropa tidak tepat untuk sisi peternakan. Di mana, Eropa belum bebas dari penyakit mulut dan kuku.

"Nah, Uni Eropa tidak masuk itu. Indoneisa impor ternak dari Australia dan New Zaeland. Jangan langgar aturan," tegas Putri.

Lebih lanjut, dirinya menilai ada desakan negara Uni Eropa terhadap pemerintah dalam melonggarkan perizinan pada proses perundingan Indonesia-EU CEPA. Perizinan tersebut terkait sertifikasi produk halal.

"Halal pada kemasan produk Eropa bukan dalam konteks sesuatu yang menarik. Jadi diusahkan oleh Uni Eropa dalam perundingan perjanjiannya untuk dilonggarkan," pungkasnya.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Uni Eropa Berdampak Besar ke Industri Baja Dalam Negeri, Ini Harus Dilakukan Pemerintah
Kebijakan Uni Eropa Berdampak Besar ke Industri Baja Dalam Negeri, Ini Harus Dilakukan Pemerintah

Pemerintah harus memberi dukungan yang kuat kepada industri baja di Indonesia, termasuk melalui regulasi yang tepat.

Baca Selengkapnya
Dua Perusahaan Dapat Izin Penjamin dan Pengelola Aset Kripto di Indonesia, Industri Beri Tanggapan Begini
Dua Perusahaan Dapat Izin Penjamin dan Pengelola Aset Kripto di Indonesia, Industri Beri Tanggapan Begini

Per Januari 2024 terdapat 32 Calon Anggota Bursa yang terdiri dari 29 CPFAK dan 3 Non-CPFAK yang mendaftar di tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia
Menaker Apresiasi Pemerintah Jerman yang Minat dengan Tenaga Perawat Indonesia

Saat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.

Baca Selengkapnya
Cara Cetak Wirausaha Unggul di Indonesia, Kini Sudah Terkumpul 29.780 Ide Bisnis
Cara Cetak Wirausaha Unggul di Indonesia, Kini Sudah Terkumpul 29.780 Ide Bisnis

Tidak hanya peserta yang baru membawa ide bisnis, namun juga banyak peserta yang telah memiliki bisnis bagus, yang turut bersaing dalam seleksi ini.

Baca Selengkapnya
Menaker Bertemu Direktur ILO, Minta Segera Realisasikan Program Pekerjaan Layak bagi Indonesia
Menaker Bertemu Direktur ILO, Minta Segera Realisasikan Program Pekerjaan Layak bagi Indonesia

Menaker Ida meminta ILO untuk melanjutkan pencapaian kerja layak di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Mengintip Persiapan Pencoblosan Pemilu di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Penduduk di Perbatasan Skouw RI-PNG ada suku dari berbagai daerah di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bukan Hanya di Jalan Raya, Baliho Caleg di Cirebon Marak Ditemukan di Area Kuburan
Bukan Hanya di Jalan Raya, Baliho Caleg di Cirebon Marak Ditemukan di Area Kuburan

Alat peraga kampanye milik peserta pemilu yang dipasang di area pemakaman umum dan median jalan melanggar aturan.

Baca Selengkapnya
Kemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih
Kemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih

Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya