Kepala BPH Migas: Pembangunan Pipa Gas Ruas Cirebon-Semarang Dimulai
Merdeka.com - Badan Pengatur Hulu Minyak dan Gas (BPH Migas) melakukan groundbreaking pembangunan pipa ruas transmisi Cirebon-Semarang. Pipa transmisi ini merupakan bagian dari visi pemerintah membangun infrastruktur Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi yang bakal menggantikan pemakaian gas elpiji 3 Kg di sektor industri dan rumah tangga.
Kepala BPH Migas, M Fanshurullah Asa mengungkapkan, dengan terlaksananya pembangunan Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi Cirebon- Semarang ini diharapkan dapat mendorong pengembangan kawasan-kawasan industri baru di sepanjang jalur pipa.
"Para pelaku industri juga diharapkan dapat beralih dari penggunaan bahan bakar, khususnya HSD dengan memanfaatkan gas bumi dalam pengoperasiannya. Sehingga kita dapat memaksimalkan pemanfaatan gas bumi domestik," ujar dia di Kantor BPH Migas, Jakarta, Rabu (5/2).
Kehadiran pipa ruas transmisi ini juga dianggapnya akan mendukung rencana Pemerintah RI yang mau menghentikan pasokan gas ke Singapura sebanyak 300 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari) pada 2023. Penghentian ekspor ini bertujuan untuk memenuhi pasokan dalam negeri.
"Pembangunan pipa Cirebon-Semarang ini akan sangat bermanfaat dalam mendukung terintegrasinya pipa gas bumi Trans Sumatera dan Jawa. Ke depan BPH Migas akan melaksanakan lelang ruas pipa transmisi seperti Ruas Dumai-KEK Seimangke serta lelang Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) yang telah diusulkan oleh badan usaha sejumlah 193 wilayah untuk peningkatan pemanfaatan gas bumi di Indonesia," bebernya.
Lelang Ruas Transmisi
Adapun berdasarkan rencana induk pada 2006 lalu, BPH Migas telah melelang ruas transmisi yang salah satunya adalah ruas Cirebon-Semarang dengan PT Rekayasa industri (Rekind) ditetapkan sebagai pemenang lelang. Pipa transmisi ini akan dibangun di bawah Tol Trans Jawa ruas Cirebon-Semarang sepanjang 255 km dengan nilai investasi USD 169,41 juta.
Direktur Utama PT Rekayasa Industri (Rekind) Yanuar Budinorman menilai, kehadiran Pipa Ruas Transmisi Cirebon-Semarang ini penting lantaran mampu menjadi solusi pasokan energi gas berkelanjutan guna menyokong daya saing industri di Pulau Jawa. Oleh karenanya, pihaknya berkomitmen untuk bisa menyelesaikan pembangunan Ruas Pipa Transmisi Gas Bumi ini sesuai waktu yang telah disepakati.
"Hadirnya ruas pipa gas juga merupakan wujud terbangunnya ketahanan energi sebagai penggerak dan bagian integral dari peningkatan pembangunan ekonomi. Untuk itu kami berharap semua pihak yang terlibat dapat lebih kooperatif sehingga proyek dapat diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditentukan," tuturnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus menggalakkan penambahan wilayah kerja minyak dan gas bumi atau WK migas baru.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaPGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kerja sama akan bernilai penting bagi PGN untuk menjaga ketahanan pasokan gas bumi di berbagai sektor pelanggan.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur gas bumi PGN Area Batam tersebar dan melewati beberapa kawasan industri seperti Tanjung Uncang.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, semua tahapan pascapilpes 2024 sudah selesai. Termasuk putusan MK yang harus dihormati.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca Selengkapnya