Kemnaker Siapkan Rp2 Miliar Bangun Dua Balai Latihan Kerja Film
Merdeka.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) berencana akan membangun dua Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas untuk bidang perfilman. Alokasi anggaran yang disiapkan yakni Rp1 miliar untuk masing-masing BLK, atau total sekitar Rp2 miliar.
Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah berpikir bahwa keberadaan BLK komunitas perfilman penting untuk melatih dan membina para pekerja seni, khususnya yang bergerak di industri film.
"Kami sudah punya balai-balai, jadi yang dibutuhkan mungkin peralatannya, instrukturnya. Terserah mereka (pegiat industri film), tapi yang kami tawarkan komunitas perfilman," ujar Ida di Gedung Kemnaker, Jakarta, Selasa (7/7).
Menurut dia, alokasi anggaran Rp1 miliar bakal digunakan untuk pembangunan, peralatan, program pelatihan, beserta instrukturnya. Sementara beban biaya untuk pengadaan lokasi diserahkan kepada asosiasi pelaku film.
Ida menambahkan, Kemnaker beserta pelaku film telah sepakat bahwa peningkatan kompetensi memang sangat dibutuhkan. "Ini lembaga pelatihan. Kita akan tingkatkan kompetensi," ungkapnya.
Pelatihan Gratis
Sementara itu, aktor film yang juga menjadi anggota Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Reza Rahadian berharap, kehadiran BLK perfilman dapat bantu melatih para pekerja di industri terkait tanpa dikenai biaya.
"Mudah-mudahan pelatihannya gratis dan sistemnya seperti scholarship lah. Jadi harus lulus uji dulu, mungkin ada beberapa persyaratan (untuk bisa masuk BLK)," ujar Reza.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menaker Ida mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman.
Baca SelengkapnyaMenteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah menjelaskan syarat pemberian THR keagamaan untuk tiap-tiap perusahaan.
Baca SelengkapnyaBahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebakaran Pondok Pesantren (ponpes) Al Wasilah Lemo, Polewali Mandar, merenggut korban jiwa. Dua santri meninggal dunia akibat mengalami luka bakar parah.
Baca SelengkapnyaIbu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.
Baca Selengkapnyamendukung langkah Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk terus meningkatkan kompetensi SDM.
Baca SelengkapnyaDari proyek mangkrak tersebut, Bahlil bilang 78,9 persen sudah diselesaikan dalam kurun waktu 3 tahun saja.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaAkulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.
Baca Selengkapnya