Kementan luncurkan aplikasi Toko Tani Indonesia tingkatkan layanan masyarakat
Merdeka.com - Kementerian Pertanian (Kementan) merilis aplikasi Toko Tani Indonesia (TTI) berbasis daring yang melibatkan petani, masyarakat, lembaga keuangan dan sistem transportasi yang diharapkan mampu meningkatkan pelayanan untuk masyarakat lebih luas, mudah dan murah.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi mengatakan bahwa perkembangan Toko Tani Indonesia pada dua tahun terakhir cukup pesat, sehingga pemerintah mengambil langkah untuk mengembangkan sarana bisnis berbasis daring untuk memudahkan alur distribusi barang sesuai dengan permintaan masyarakat.
"Dalam dua tahun terakhir TTI berkembang sangat pesat, aplikasi ini bermanfaat untuk memantau ketersediaan informasi stok dari sisi Gabungan Kelompok Tani dan TTI," kata Agung, saat memberikan sambutan pada "soft launching e-commerce Toko Tani Indonesia Center", di Jakarta, seperti dikutip Antara, Jumat (22/12).
Agung menambahkan, manfaat lain dari dirilisnya aplikasi tersebut adalah untuk kepastian pengiriman dan monitoring proses pengiriman, jaminan keberlanjutan produk, meminimalisasi biaya distribusi, memberi kepastian harga dan stok yang dapat dibeli masyarakat dan informasi akses lokasi TTI terdekat bagi masyarakat.
Nantinya, Toko Tani Indonesia Online tersebut akan menjadi penghubung yang mempertemukan antara Gabungan Kelompok Tani dengan TTI untuk memfasilitasi akses suplai dan permintaan. Sementara TTI Center akan berperan sebagai hub terhadap produk-produk dari Gapoktan, yang akan didistribusikan ke TTI.
Tercatat, berdasar data Kementerian Pertanian, hingga saat ini terbentuk kurang lebih sebanyak 898 Gapoktan dan 2.433 TTI yang tersebar di 32 provinsi di Indonesia.
Pada 2016, Gapoktan baru tercatat sebanyak 492 unit, sementara TTI sebanyak 1.320 unit. Pada 2017, dari jumlah tersebut bertamah sebanyak 406 Gapoktan dan 1.113 TTI.
"TTIC akan menjadi distribution center, tugasnya menerima permintaan TTI. Nantinya, secara online akan mencari Gapoktan yang memiliki pasokan barang dan akan dikirimkan ke TTI yang membutuhkan," tutur Agung.
Ke depannya, aplikasi tersebut akan dikembangkan dan memberi akses langsung kepada masyarakat Indonesia. Dalam sistem tersebut, peranan perbankan juga dikembangkan.
Bank Rakyat Indonesia berkomitmen untuk mendukung pengembangan pembayaran nontunai antara TTI dan Gabungan Kelompok Tani. Selain itu juga akan diperluas sebagai pemberi pinjaman mikro bagi petani, Gapoktan dan TTI.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PELATARAN, Solusi bagi Masyarakat untuk Urus Administrasi Pertanahan di Akhir Pekan
PELATARAN utamanya diimplementasikan pada Kantor-kantor Pertanahan yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.
Baca SelengkapnyaTKN Beberkan Dugaan Indikasi Upaya Penggagalan Pemilu 2024
Ada juga upaya membenturkan aparat Polri dan TNI dengan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBAKTI Bakal Kerahkan Satelit Internet ke 80 Ribu Lokasi TPS di Wilayah 3T
BAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tangani Darurat Pangan, Kementan Kebut Optimasi Lahan
Kegiatan ini merupakan yang pertama di wilayah Kalimantan dan sekaligus di Indonesia pada lahan seluas 106 ha di Desa Buntoi.
Baca SelengkapnyaDirikan Tenda Hajatan di Tengah Rel Kereta Api, Warga Terancam Denda Rp15 Juta
Mengetahui ada kegiatan di lokasi terlarang, polisi segera membubarkan kegiatan tersebut.
Baca SelengkapnyaBawaslu Temukan 13 Ribuan Pelanggaran Alat Peraga Kampanye di Tangerang
Pelanggaran terbanyak adalah pemasangan APK dengan cara dipaku di pohon
Baca SelengkapnyaKementan Pompanisasi Sawah Tadah Hujan di Banten
Kementan terus menggalakkan program bantuan pompanisasi, khususnya di lahan persawahan tadah hujan.
Baca SelengkapnyaPesan Tegas Jenderal TNI ke Prajurit Jelang Pemilu 2024
Kasad meminta jika ada prajurit yang tidak netral untuk segera melaporkan ke institusi TNI.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bantah Kenaikan Harga dan Kelangkaan Beras Akibat Program Bansos Pangan, Begini Penjelasannya
Pemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca Selengkapnya