Kemenhub Siap Bekerjasama dengan Polisi Usut Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan siap bekerjasama dengan pihak Kepolisian Republik Indonesia untuk mengusut kecelakan bus pariwisata di bawah Bukit Bego, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2). Kecelakaan ini menewaskan 13 penumpang.
"Kami menyerahkan penyidikan terkait kecelakaan ini kepada pihak kepolisian dan akan mendukung penyidikan kecelakaan serta siap bekerja sama dengan kepolisian untuk mengusut kejadian kecelakan tersebut," ujar Juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Senin (7/2).
Adita menyampaikan, Direktorat Jendral Perhubungan Darat Kemenhub tengah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan KNKT yang sedang menginvestigasi kejadian untuk mengetahui penyebab kecelakaan.
Kemenhub meminta peristiwa kecelakaan nahas ini menjadi pembelajaran yang serius bagi semua pihak untuk mengedepankan aspek keselamatan saat berkendara.
"Ini menjadi pembelajaran yang serius bagi semua pihak untuk mengedepankan aspek keselamatan saat berkendara," tutupnya.
Kecelakan Tewaskan 13 Orang
Sebelumnya, sebuah bus pariwisata mengalami kecelakaan tunggal di Jalan Imogiri-Dlingo atau tepatnya di bawah Bukit Bego, Kabupaten Bantul, Minggu (6/2) sekitar pukul 14.00 WIB. Kecelakaan ini menewaskan 13 penumpang.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan, bus pariwisata dari PO Gandos Abadi dengan pelat nomor AD 1507 EH berisi penumpang yang tengah berwisata di daerah Kabupaten Sleman dan Bantul. Bus wisata itu hendak menuju ke Tebing Breksi, Mangunan dan Pantai Parangtritis.
"Saat sampai di tanjakan Bukit Bego, bus sebenarnya tidak kuat. Penumpang sempat diturunkan. Setelah penumpang turun, bus naik pelan-pelan. Kemudian penumpang naik lagi," kata Ihsan.
Ihsan menerangkan, kecelakaan tunggal ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. Ihsan menerangkan, kecelakaan ini menyebabkan 13 penumpang meninggal dunia dan 44 orang mengalami luka-luka.
"13 Orang meninggal dunia dalam kecelakaan. 4 Orang meninggal dunia di tempat kejadian. Sementara 9 orang meninggal baik dalam perjalanan maupun saat dirawat di rumah sakit. Ada tiga rumah sakit yang menangani yaitu RSUD Panembahan Senopati, RS PKU Muhammadiyah dan RS Nur Hidayat," kata Ihsan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, kepolisian menyimpulkan kecelakaan yang dialami bus disebabkan karena human error atau kelalaian manusia.
Baca SelengkapnyaMenurut Djoko, pengawasan terhadap bus pariwisata masih perlu diperketat dan harus ada sanksi bagi perusahaan bus yang lalai terhadap tertib administrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kecelakaan diduga akibat sopir kehilangan konsentrasi sehingga tidak bisa mengendalikan laju kendaraannya.
Baca SelengkapnyaKecelakaan bus Putera Fajar itu menewaskan 11 orang.
Baca SelengkapnyaKecelakaan Maut Bus di Ciater, DPR: Kemenhub Tahu Banyak Bus Tak Laik Jalan Tapi Tak Ada Sanksi Tegas
Baca SelengkapnyaSebelum rombongan SMK Lingga Kencana, Depok mengalami kecelakaan ternyata salah satu murid sudah memiliki firasat tidak enak.
Baca SelengkapnyaPolisi saat ini masih memburu keberadaan sopir bus.
Baca SelengkapnyaSopir Bus Putera Fajar jadi Tersangka Kecelakaan Maut di Subang, Ini Kelalaiannya
Baca Selengkapnya