Kemendag: Impor beras 500.000 ton untuk turunkan harga beras
Merdeka.com - Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan mengatakan pemerintah akan kembali menerbitkan izin impor beras sebanyak 500.000 ribu ton kepada Perum Bulog. Nantinya, izin impor tersebut akan dibatasi hingga bulan Juli mendatang.
"Jadi sudah kita luncurkan sampai bulan Juli. Jumlahnya 500. Terserah Bulog, tapi intinya kita itu memberikan negara asal ke mereka (Bulog). Ada Myanmar, Thailand, Kamboja, Pakistan, India. Total keseluruhan 500 ribu," ungkapnya saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (15/5).
"Pokoknya saya sudah menjalankan tugas saya dengan memberikan persetujuan impor untuk 500 yang kedua," tambah Oke.
Oke mengatakan, alasan penambahan tersebut sebagai bentuk upaya pemerintah untuk menurunkan harga beras yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan.
"Karena dibutuhkan.Dalam negeri pasokan dan harga maish tinggi," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membenarkan adanya tambahan importasi beras sebanyak 500.000 ton yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand, yang diputuskan dalam Rapat Koordinasi di Kantor Menteri Koordinator Perekonomian.
Hal ini sebelumnya diberitakan pada laman The Voice Of Vietnam Online (vov.vn), yang menyebutkan bahwa Perum Bulog telah menandatangani kontrak untuk melakukan pembelian beras sebanyak 300.000 ribu ton dari Vietnam dan 200.000 dari Thailand.
"Iya, betul. Itu pemasukan April hingga Juli 2018," kata Enggar.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaImpor beras dari Kamboja untuk memenuhi kebutuhan stok beras menjelang Idul Fitri 1445H.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaUpaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Selengkapnya“Ada indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan,” kata Tom.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca Selengkapnya