Kemendag bakal Dorong Ekspor Temu Kunci dan Temulawak
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan akan mendorong ekspor rempah-rempah jenis temu kunci. Direktur Pengembangan Produk Ekspor Kemendag, Olvy Andrianita mengatakan, rempah jenis ini memang belum populer.
"Saya melihat komoditi lain yang bisa kita kembangkan untuk rempah contohnya kunci. kita juga mudah memproduksi kunci, kunci memang belum populer tetapi juga bisa kita kembangkan," kata Olvy dalam webinar “Strategi Diversifikasi dan Adaptasi Produk Ekspor Rempah-Rempah di Masa dan Setelah Pandemi Covid-19, Kamis (25/6).
Selain itu, Kemendag juga ingin menjadikan temulawak lebih produktif. Karena banyak orang yang bertanya-tanya bagaimana Presiden Joko Widodo menjaga kesehatan tubuhnya, ternyata kunci beliau adalah di mengkonsumsi rempah-rempah, seperti temulawak dan kunyit.
"Nah ini yang bisa kita kembangkan, saya kira baik pasar lokal maupun pasar global, ini yang nanti saya ingin mengajak semua pihak bagaimana kita menggali potensi komoditi yang lain, selain yang sudah existing," ujarnya.
Menurutnya komoditas seperti Vanilla, lada, dan lainnya itu sudah biasa dan banyak. Namun komoditas tersebut masih menjadi unggulan ekspor. Tapi bukan berarti menutup peluang untuk komoditi lainnya, seperti kunyit, temulawak, dan temu kunci.
"Mungkin ekspor kunyit, temulawak, dan temu kunci belum banyak ke dunia, dan menjadi catatan buat kita bagaimana mengembangkannya," ujarnya.
Untuk itu, Kemendag memiliki strategi diversifikasi (penganekaragaman) dan adaptasi produk ekspor rempah, yakni fokus pada produk diversifikasi dan pengembangan pasar ekspor. Lalu peningkatan food safety dan menerapkan protokol kesehatan dalam memproduksi rempah dan lada.
Selain itu, peningkatan daya saing produk lada melalui sertifikasi halal, dan sertifikasi organik. Dan meningkatkan penguatan jejaring perwakilan lembaga negara untuk pencarian buyers potensial, penyusunan market intelligence, serta promosi di pasar global untuk meningkatkan branding. Demikian, Kemendag juga memanfaatkan atau mengoptimalkan sistem resi gudang.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah pedagang sembako juga menolak rencana pelarangan penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca SelengkapnyaTeten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaMenag berpesan agar para pemilih pemula tidak memilih Golongan Putih (Golput) ataupun tidak datang dan tak bangun kesiangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah diingatkan untuk tidak mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) Kesehatan apabila masih terdapat pasal-pasal yang merugikan para pedagang.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaMenjelang perayaan Tahun Baru 2024, penjual terompet musiman mulai marak di sejumlah kawasan Ibu kota.
Baca SelengkapnyaSelain mendapat kesegaran, berendam di Curug Ngumpet dipercaya bikin enteng jodoh
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda tepian Rawa Pening memberdayakan masyarakat dalam mengolah eceng gondok menjadi kerajinan yang punya nilai jual.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melarang penjualan rokok eceran atau ketengan.
Baca Selengkapnya