Hendak 'duduki' lagi MNC TV, ambisi kubu Tutut bakal sukses?
Merdeka.com - Kisruh kepemilikan stasiun televisi MNC TV memasuki babak baru. Kubu Siti Hardiyanti Rukmana atau Tutut, Sabtu (11/1), mendatangi kantor MNCTV untuk memulai bekerja. Kubu Tutut menyebut tindakannya ini sudah sesuai Surat Keputusan Menteri Hukum dan HAM yang mengamanatkan, per 8 Januari, direksi PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) sudah bisa mulai bekerja.
Namun, kenyataannya kubu MNCTV memberi perlawanan. Pengelola MNCTV , PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC) menyatakan langkah eksekusi yang dilakukan PT CTPI tidak sah. Sebab, MNC Tbk tidak pernah terlibat sengketa dengan CTPI.
"Sampai saat ini pemegang saham mayoritas MNCTV adalah PT MNC Tbk, dan manajemen yang sekarang adalah yang ditunjuk oleh RUPS yang dihadiri oleh PT MNC Tbk," ujar Dirut MNC Tbk Sang Nyoman Suwisma.
Suwisma mengatakan, kasus sengketa pita frekuensi siaran yang digunakan oleh MNCTV hanya melibatkan PT CTPI dengan PT Berkah Karya Bersama (BKB). Sementara, menurut dia, MNC Tbk merupakan pihak yang berada di luar sengketa tersebut.
Hal ini juga pernah dilontarkan oleh bos MNC, Hary Tanoesoedibjo , dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menekankan tak adanya keterkaitan antara Berkah dengan dirinya. "Dari sisi hukum, kasus ini tak ada kaitannya dengan MNC. Ini murni urusan PT Berkah dan Tutut ( Siti Hardiyanti Rukmana )," tulisnya.
Adanya penolakan dari kubu MNC, membuat rombongan CTPI pada Sabtu lalu berang. Mereka sempat menutup logo MNCTV di gerbang depan. Puluhan anggota Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur bersenjatakan laras panjang sempat datang ke lokasi untuk mencegah adanya kericuhan. Namun untungnya hingga sore, ketika akhirnya rombongan CTPI pulang, situasi masih kondusif.
Kejadian ini dikeluhkan oleh kubu Tutut. Melalui kuasa hukumnya, Harry Pontoh, mengatakan aparat keamanan seharusnya bisa membantu dalam menegakkan hukum. Menurutnya, aparat keamanan seharusnya bisa menertibkan pihak yang menghalang-halangi proses berkekuatan hukum.
"Aparat keamanan seharusnya bisa menertibkan direksi MNCTV ," ujarnya saat dihubungi merdeka.com di Jakarta, Minggu (12/1).
Besok, menurut informasi, direksi kubu Tutut akan kembali mendatangi Studio MNCTV Pondok Gede. Seorang petugas keamanan kantor MNCTV bernama Bayu (32) membenarkan kabar tersebut. Dia memperoleh info, kubu Tutut akan datang kembali Senin (13/1). Namun, direksi belum memberi arahan apapun kepada petugas jaga, untuk mengetatkan atau membatasi pengunjung dari luar.
"Tidak ada arahan untuk menambah keamanan, semua ya biasa saja. Kurang tahu juga bagaimana kalau besok jadi ke sini," tandasnya.
Harry Pontoh menilai penolakan pihak MNC ini menunjukkan mereka tidak patuh hukum. Kejadian ini justru memberi citra buruk pada pemilik PT MNC Tbk, Hary Tanoesoedibjo .
Topik pilihan: TVRI | televisi
Harry Tanoe, sebagai seorang calon wakil presiden RI, seharusnya bisa memberi contoh yang baik kepada masyarakat dengan menghormati putusan hukum Mahkamah Agung (MA). "Calon wapres masa tidak taat hukum. Bagaimana mau jadi pemimpin? Seharusnya dia (HT) bisa memberikan perintah kepada pimpinan MNCTV ," ujarnya.
Menurut Harry Pontoh, segala aset milik MNCTV seperti kantor, peralatan siaran, dan lain sebagainya, pasca putusan MA ini maka secara legal ialah milik PT CTPI. Maka dari itu, direksi dan pegawai PT CTPI bisa langsung menggunakan aset tersebut saat pengembalian.
"PT MNC Tbk tidak terdaftar di Kemenkumham sebagai pemegang 75 persen saham TPI. Maka sejak awal aset itu milik TPI," tuturnya.
Kubu Tutut, melalui Harry Pontoh, mengklaim karyawan saat ini juga mendukung kepemilikan MNCTV kembali ke CTPI. "Karyawan saja menyambut baik. Karena kemarin terlihat ada spanduk dukungan di sana (kantor MNCTV)," ungkapnya.
Kubu Tutut menginginkan pengembalian stasiun televisi ini berjalan mulus sesuai hukum. Bahkan, mereka mengklaim para pegawai lebih senang jika MNCTV kembali berada di bawah panji TPI.
Memang, perseteruan kepemilikan ini telah membuat beberapa karyawan juga angkat bicara. Mereka mulai membanding-bandingkan kondisi saat masih berstatus sebagai karyawan TPI di bawah naungan Mbak Tutut, dengan kondisi saat berada di bawah bendera MNC.
Sebagian dari mereka mengaku lebih nyaman saat TPI masih berada di bawah kepemilikan Mbak Tutut. Sumber merdeka.com di internal MNCTV menyebutkan, beralihnya kepemilikan TPI ke tangan Hary Tanoe tidak berpengaruh pada tingkat kesejahteraan karyawan. Malah, menurut sumber tersebut, karyawan semakin kesulitan memperoleh kesejahteraan.
"Kondisi saat Ibu Tutut dulu sangat sejahtera ketimbang saat ini yang diambil alih MNC Group," ujar dia.
Menurutnya, hal ini terjadi karena MNC sebagai grup besar harus membagi keuntungannya ke banyak anak perusahaan di bawahnya. Mulai dari MNC Sky, Global Mediacom, MNC Land, serta tiga stasiun televisi yaitu RCTI , MNCTV , dan Global TV . Bahkan, MNC sangat tega mengelabui pendapatan para karyawannya.
"Efisiensi yang menurut karyawan berlebihan, perpotongan pajak dan danareksa MNC yang diwajibkan dengan dalih bonus yang tidak berbentuk uang juga sedikit mengecewakan. Keuntungan dibagi untuk grup, kita mah tidak dapat maksimal," jelasnya.
Dengan perbandingan tersebut, karyawan cenderung lebih senang jika kembali ke pangkuan Tutut meski kondisinya tidak akan sama seperti dulu lagi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cucu kasta tertinggi di keluarga. Mertua ini langsung pasang AC saat tahu cucunya mudik.
Baca SelengkapnyaATVSI Buka Puasa Bersama DPR hingga Kemenkominfo: Tv Indonesia Masih Eksis walau Ekonomi Tak Baik-Baik Saja
Baca SelengkapnyaHujan malam hari bisa menimbulkan perasaan melankolis yang dapat Anda tuangkan dalam bentuk kata puitis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
"Mudah-mudahan satu-dua hari ini selesai. Tanggal 13. Iya, Kuala Lumpur tuntas," kata Idham Holik
Baca SelengkapnyaKubu Anies-Cak Imin disarankan untuk melaporkan penurunan iklan tersebut ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaProses rekapitulasi hasil perolehan suara dari luar negeri telah mencapai 90 persen hingga Minggu sore.
Baca SelengkapnyaUntuk pertama kalinya, mantan suami Dewi Perssik itu akhirnya kembali dipercaya untuk tampil dalam sebuah acara televisi.
Baca SelengkapnyaKata-kata mudik lucu dan menghibur bisa dibagikan saat menjelang Lebaran di media sosial.
Baca SelengkapnyaTak semua orang beruntung memiliki televisi di rumahnya.
Baca Selengkapnya