Kelemahan Pertamina terletak di teknologi
Merdeka.com - Jika PT Pertamina (persero) ditunjuk sebagai pengelola blok Mahakam, sebaiknya dilakukan secara joint operation atau operasi bersama. Alasannya, Pertamina belum memiliki teknologi yang mumpuni.
Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ari Soemarno mengakui, Pertamina sebenarnya mampu mengelola blok yang terletak di Kalimantan Timur tersebut jika dilihat dari sisi keuangan. Pendanaan akan dengan mudah diperoleh Pertamina. Namun yang menjadi kendala adalah teknologi yang belum dimiliki oleh Pertamina.
"Pertamina dari segi finansial tidak ada masalah, pendanaan akan mudah diperoleh. Kelemahan Pertamina adalah dalam hal teknologi dan management pengelolaan lapangan," ujar Ari di Jakarta Jumat (15/2).
Menurut Ari, Pertamina masih kurang berpengalaman. Jika nantinya blok yang akan habis masa kontraknya pada 2017 tersebut diserahkan ke Pertamina, sebaiknya dikelola secara bersama terlebih dahulu dengan perusahaan yang sudah berpengalaman selama 5-10 tahun.
Setelah itu, Pertamina bisa mengambil alih blok tersebut. "Pengalamannya masih kurang, Sebaiknya blok itu dikelola secara joint operation dulu," tegas dia.
Di sisi lain, pemerintah masih melakukan kajian yang mendalam melibatkan pelbagai unsur terkait pengelolaan Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas (migas) blok Mahakam di Kalimantan Timur. Hingga saat ini masih belum ada keputusan final mengenai pengelolaan WK Mahakam yang akan berakhir masa kontraknya empat tahun lagi.
WK Mahakam saat ini ditangani oleh perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas Total EP dengan produksi minyak bumi sebesar 65.204 barel per hari (bph) dan gas sebesar 1.708,59 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
Evaluasi dan kajian dilakukan terhadap cadangan dan potensi yang masih bisa diproduksikan pada WK Mahakam sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Kajian maupun evaluasi teknis dan ekonomis masih dilakukan dengan mendasarkan pada pertimbangan tetap menguntungkan negara, pemenuhan dalam negeri dan mempertahankan atau meningkatkan produksi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk mengawasi pasokan energi dan memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina melakukan monitoring secara terintegrasi
Baca SelengkapnyaInovasi yang dikembangkan diperluas tidak hanya terbatas berbasis energi baru terbarukan (EBT), namun menjadi dua inovasi, yakni inovasi teknologi.
Baca SelengkapnyaPemudik yang terjebak macet dipastikan bisa tetap mengisi BBM
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaMemperluas wilayah kerja melalui blok eksplorasi baru, baik domestik maupun internasional, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya energi fosil.
Baca SelengkapnyaPertamina bekerjasama dengan JOGMEC dalam Pengukuran dan Penaksiran Emisi Metana untuk Percepat Transisi Energi.
Baca SelengkapnyaPertamina mengatakan bahwa suplai BBM terus dijaga di level 20 hari dan telah diamankan dari produksi kilang dan kargo dari kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaSejak 2023, Pertamina bersinergi dengan BRI untuk menyalurkan bantuan pinjaman modal usaha kepada UMK binaan.
Baca SelengkapnyaPada 2023, Pertamina telah mengimplementasikan berbagai strategi serta terus meningkatkan infrastruktur dan teknologi pendukung.
Baca Selengkapnya