Kawasan Konservasi Ditutup Guna Cegah Penularan Virus Corona ke Hewan

Merdeka.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya mengatakan, sejak virus corona mewabah di Indonesia, kawasan wisata konservasi langsung ditutup. Terutama kawasan wisata yang terdapat hewan.

"Sejak Covid-19, saya menugaskan Dirjen Konservasi untuk menutup semua kawasan konservasi dari aktivitas pariwisata," kata Siti Nurbaya di Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (22/6).

Langkah ini diambil karena tidak boleh ada penularan yang terjadi di tempat wisata. Selain penularan terhadap manusia, pihaknya juga menghindari penularan virus dari manusia kepada hewan yang ada di kawasan konservasi.

"Yang kami antisipasi itu transfer zoonosis antara satwa dengan manusia," kata dia.

Meski terjadi penutupan, Siti mengatakan pemerintah terus mengikuti berbagai perkembangan. Salah satu yang menjadi perhatian yakni keamanan dari perambahan dan pakan.

"Hal terpenting yang menjadi perhatian keamanan dari perambahan sambil kita ikuti perkembangannya supaya tidak kekurangan pakan," ujar Siti.

Penutupan Taman Nasional

Sementara itu, terkait penutupan taman nasional bukan hal yang baru dilakukan. Dalam kondisi normal, pemerintah memang memiliki jadwal penutupan kawasan taman nasional. Jadwal tersebut berbeda tiap waktu dan lama penutupannya. Tergantung lokasi dan wilayah taman nasional tersebut.

"Kita memang punya jadwal normal taman nasional ini diistirahatkan. Ada yang sebulan dan dua bulan ini berbeda tiap tempat," kata dia.

Untuk itu, selama penutupan taman nasional seperti Gunung Gede Pangrango, Bromo dan Rinjani pemerintah tetap melakukan pemantauan. Sehingga pada prinsipnya kata Siti wisata alam taman nasional memiliki jadwal reguler untuk diistirahatkan.

"Kita ikuti aktivitasnya, tapi secara prinsip wisata alam ini ada langkah reguler untuk diistirahatkan," kata dia mengakhiri.