Jurus Kementan Siapkan Sentra Buah-buahan di Indonesia
Merdeka.com - Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan telah menyiapkan strategi pengembangan produk buah-buahan terkait ketersediaan lahan. Nantinya, penanaman akan dilakukan sesuai dengan regional.
"Konsep kami, rencananya kita akan lakukan kegiatan untuk skala, misalnya ada satu kabupaten cocok untuk tanaman manggis. Bantuan yang kita berikan nanti langsung skala luas,"ungkapnya.
Dengan catatan, daerah tersebut memang benar-benar cocok untuk pengembangan suatu komoditas, baik ditilik dari segi kualitas tanah, keekonomian, hingga ketersediaan lahan.
"Yang penting memiliki keekonomian yang sesuai, sumber daya lahan yang sesuai kita akan beri bantuan skala luas di sana supaya bisa mendorong komoditas tersebut menjadi satu daerah menjadi satu sentral buah-buahan siap diekspor," imbuhnya.
Sebagai contoh, sebuah kabupaten memiliki potensi untuk pengembangan Manggis dengan total lahan sebesar 500 hektar. Jika setelah kajian dilakukan dan secara ekonomis menguntungkan, maka Kementan akan mengucurkan anggaran untuk pengembangan Manggis di 500 hektar lahan tersebut.
"Misalnya wilayah tersebut secara ekonomi wilayah tersebut bisa dikembangkan 500 hektare, nanti akan kita kembangkan di Kabupaten itu 500 hektar. Insya Allah 4-5 tahun kemudian menjadi sentra Manggis yang unggul," jelasnya.
Untuk tahun ini, pihaknya mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 1.080-an triliun. Dari total anggaran tersebut, Rp 177 miliar diperuntukkan bagi pengembangan produk holtikultura.
"Untuk buah-buahan, memang kami ada, alokasi anggaran untuk peningkatan produksi buah dan produk Holtikultura sekitar Rp 177 miliar," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDekan Universitas Brawijaya beberkan sederet kesalahpahaman terkait food estate.
Baca SelengkapnyaKenaikan suhu dapat mempengaruhi produktivitas tanaman pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengembangan ini penting dilakukan mengingat Banten memiliki area pesisir pantai yang membutuhkan benih khusus.
Baca SelengkapnyaKhusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.
Baca SelengkapnyaProduksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca SelengkapnyaSebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaStrategi pemerintah menekan polusi dengan menaikkan pajak, hingga menerapkan area ganjil genap, termasuk untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPemerintah membantah kenaikan harga dan kelangkaan beras karena program bansos pangan yang aktif dibagikan belakangan ini.
Baca Selengkapnya