Jokowi Soal Ancaman Resesi 2023: Bukan Menakuti, Tapi Kita Harus Hati-Hati
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan kondisi ekonomi Indonesia yang baik pada tahun 2022 ketimbang negara lain. Menurutnya, ekonomi RI masih tumbuh normal di tahun-tahun penuh turbulensi.
"Tahun 2022 kemarin adalah tahun yang sangat sulit, tahun yang sangat sulit bagi dunia maupun seluruh negara di dunia ini, tapi kita sepertinya tidak merasakan. Karena kita memang masih tumbuh posisi yang normal, ekonomi kita, tahun kemarin adalah tahun turbulensi ekonomi, sulit dihitung sulit diprediksi," ujar Jokowi dalam sambutannya di HUT PDI Perjuangan Jiexpo Kemayoran, di Jakarta, Selasa (10/1).
Meski begitu, Jokowi mengingatkan bahwa tahun 2023 ini ekonomi dunia akan jauh lebih sulit dan menjadi ujian bagi Indonesia. Dia mewanti-wanti kejadian krisis ekonomi di tahun 1997-1998 saat banyak negara jadi pasien Dana Moneter Nasional (IMF).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Kenapa kondisi ekonomi nasional dinilai sedang? Umumnya ekonomi nasional dinilai sedang, yakni sebesar 42,4 persen, akan tetapi lebih banyak yang menilai sangat buruk daripada yang sangat baik. Dengan persentase 3,5 persen sangat buruk. Lalu hanya 1,4 persen masyarakat yang menilai kondisi ekonomi nasional sangat baik.
-
Kenapa Airlangga Hartarto optimis ekonomi RI bisa tumbuh 6,22%? Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi Indonesia bisa tumbuh ke level 6,22 persen hingga tahun 2045 jika menerapkan ekonomi hijau.
-
Kenapa ekonomi di Sulawesi Utara stabil? Keberhasilan itu, lanjut politukus PDIP ini, karena pihaknya berhasil menjaga harga-harga kebutuhan tetap stabil dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi .'Kemarin juga kita mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat bahwa Sulut bisa menggerakkan ekonomi kreatif yang ada.
"Tahun ini baru saja tadi pagi saya telpon Menkeu berapa sih yang jadi pasien IMF per hari ini 16 negara menjadi pasien IMF, karena ambruk ekonominya dan 36 negara antre di depan pintu IMF karena tidak memiliki kekuatan," ungkapnya.
Jokowi tak bermaksud menakut-nakuti masyarakat karena menyampaikan kabar buruk soal ekonomi. Dia hanya berpesan agar semua pihak waspada dan tidak keliru mengambil kebijakan.
"Saya tidak mau menakut-nakuti tapi kita semua harus hati-hati dan waspada jangan keliru dalam ambil kebijakan dan policy sehingga bawa kita kekeliruan besar. Itu harus dijaga bersama, Alhamdulillah kita mampu bertahan sampai saat ini karena kita telah bangun pondasi, yaitu infrastruktur untuk Indonesia maju," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi yang stabil tersebut juga diiringi dengan penambahan tenaga kerja baru sebanyak 21,3 juta pada periode 2015–2024.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, pertumbuhan ekonomi Indonesia banyak dikontribusikan oleh belanja konsumsi masyarakat hingga masuknya investasi.
Baca SelengkapnyaPerekonomian Indonesia masih bisa tumbuh 5,11 persen di tengah pelemahan ekonomi global.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya persatuan dan kerukunan antar masyarakat agar Indonesia menjadi negara maju.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan tekanan ini tak dialami oleh Indonesia saja, namun juga semua negara.
Baca SelengkapnyaTantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaRespons Jokowi Soal Partai Terakhir Berlabuh Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya