Jelang Tahun Baru 2018, pedagang terompet dan petasan mengeluh pendapatan menurun
Merdeka.com - Pedagang terompet dan kembang api mengeluhkan rendahnya pendapatan mereka menjelang perayaan malam Tahun Baru 2017. Beberapa pedagang yang dijumpai Merdeka.com mengakui memang ada penurunan pemasukan jelang malam tahun baru kali ini.
Salah satu pedagang terompet, Tapo mengatakan jika pada tahun 2016 kemarin, penghasilan penjualan selama setengah hari (pagi sampai sore) bisa mencapai Rp 2,5 juta. Namun, sepinya pembeli membuat dirinya tak yakin penghasilannya pada tahun 2017 ini bakal menyamai tahun kemarin.
"Saya jualnya cuma hari ini saja. Mulai tadi jam 09.00 WIB, baru dapat Rp 100.000, pembelinya sepi. Tahun kemarin, 2,5 juta. Kalau sekarang tidak tahu ya sepi. Lebih ramai tahun yang kemarin," ungkapnya kepada Merdeka.com, di BSD, Tanggerang Selatan, Minggu (31/12).
Terompet-terompet yang dijual Pria asal Cirebon ini bervariasi harganya, berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 40.000. Dia mengaku tidak menaikkan harga terompet yang dia jual. Ada pun modal yang dia keluarkan sebesar Rp 2,8 juta.
"Harganya sama saja dengan yang tahun kemarin. Modal Rp 2,8 juta. Bawa dari kampung. Pinjam sama tetangga atau saudara. Selesai berdagang baru diganti uangnya," kata dia.
Sementara itu, pedagang kembang api, Nadine (28) juga mengeluhkan turunnya omzet yang dia dapat pada tahun ini. Perempuan yang mengaku sudah menjual kembang api sejak 2 pekan sebelum Perayaan Tahun baru ini mengatakan tak banyak pembeli yang datang dan membeli dagangannya.
"Lebih ramai yang tahun baru kemarin. Kali ini sepi. Belum ada (pembeli). Kalau dulu kita modal Rp. 3 juta. Kalau untung uang itu Rp 1 juta. Biasanya kita untung banyak di barang, jadi barang yang ada sisa bisa kita jual lagi saat lebaran. Untung barang itu bisa sampai Rp 3 juta," jelas Nadine.
Meski begitu, Nadine mengaku tetap optimis barang dagangannya akan laku. Menurut dia, pembeli biasanya datang jika hari sudah menjelang sore. Jadi masih ada waktu.
"Biasanya sore sampai malam itu baru banyak pembelinya. Paling dari jam 17.00 sampai 21.00," ujarnya.
Ada pun harga kembang api yang dia jual berkisar dari harga Rp 15.000 hingga Rp 50.000. "Harganya sama (dengan tahun lalu). Saya jual Rp 50.000 kan ada yang nawar. Yang Rp 50.000 banyak di beli," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Curhat Pedagang: Harga Beras Bertahan Mahal Jelang Bulan Puasa, Pelanggan Terus Berkurang
Kenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca SelengkapnyaDitegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaCurhat Produsen Tahu di Purwakarta Keluhkan Harga Kedelai, Pilih Perkecil Ukuran daripada Naikkan harga
Naiknya harga kedelai sejak awal November membuat produsen tahu menjerit
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?
Pada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca SelengkapnyaInflasi Maret 2024 Meroket Dipicu Mahalnya Harga Makanan
Kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar berasal dari makanan minuman dan tembakau.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaAturan Produk Tembakau Diperketat, Begini Dampak dan Perkiraan Kerugian Ekonomi Ditanggung Negara
Penerapan pasal tembakau pada RPP Kesehatan akan menyebabkan penurunan penerimaan perpajakan hingga Rp52,08 triliun.
Baca Selengkapnya