Jaga Ketahanan Pangan, Bulog Optimalkan Produk Sagu dan Tapioka
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyebut bahwa pihaknya tidak hanya mengandalkan produksi beras untuk menjaga ketahanan pangan. Perusahaan pelat merah ini juga mengoptimalkan alternatif pangan lain, seperti sagu dan tapioka.
Budi Waseso menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi produksi sagu dan tapioka yang besar dan harus dimanfaatkan dengan baik.
"Kalau bicara stok di luar beras, sangat memadai dan cukup, jadi masyarakat nggak usah khawatir, jadi jangan lihat dari beras saja. Ada 5 juta hektare lahan sagu yang belum diolah dengan baik, ini nanti juga akan dimaksimalkan oleh Bulog," ujar Buwas dalam dalam Bincang Editor 'Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19' yang ditayangkan di Vidio.com, Senin (2/11).
Dalam catatan dia, sebesar 87 persen lahan sagu berada di wilayah Papua dan belum diolah dengan teknik yang baik. Sisanya tersebar di Bangka Belitung, sebagian Lampung, Sumatera dan beberapa di Jawa.
Untuk mendukung optimalisasi produksi sagu, pihaknya juga membangun pabrik pengolahan sagu di 20 wilayah. Nantinya, tepung sagu tersebut bisa diolah menjadi makanan seperti mi.
"Rasanya lebih enak, lebih sehat, ini menurut penelitian. Dan membantu Indonesia mengurangi ketergantungan impor gandum, gandum kan bahan baku mie," kata Buwas.
Cadangan pangan 450 Juta Ton
Mantan Kabareskrim ini menjelaskan, jika potensi bahan pangan pokok alternatif beras bisa dimaksimalkan, Indonesia mungkin saja akan memiliki cadangan pangan hingga 450 juta ton dalam 1 tahun.
"Kalau dikelola dengan baik, maka 1 tahun bisa punya cadangan pangan sampai 450 juta ton," kata Buwas.
Selain sagu dan tapioka, Bulog juga memaksimalkan potensi hasil pertanian di daerah-daerah dengan nilai yang tinggi. Misalnya, produksi komoditas jagung yang berlimpah di Sulawesi Utara tidak disalurkan ke pulau Jawa karena biaya logistik yang tinggi.
"Makanya kita ekspor misalnya ke Filipina dan itu punya nilai tambah," jelas Buwas.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menyatakan bahwa dengan upaya yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi alamnya untuk meningkatkan produksi pangan secara signifikan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengklaim rencana itu dapat terealisasi dengan memanfaatkan hasil produksi kelapa sawit yang jadi salah satu andalan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMayjen Kunto mengingatkan, jika laut dibiarkan tercemar dan ekosistemnya rusak, maka potensi yang terkandung di dalamnya terganggu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hujan lebat disertai angin kencang dan kilat berpotensi guyur wilayah Indonesia
Baca SelengkapnyaPj Gubernur Sumsel Agus Fatoni memberikan sejumlah pesan khusus kepada Pj Bupati OKI Asmar Wijaya yang baru saja dilantik.
Baca SelengkapnyaTantangan kedua, yaitu tidak jelasnya kepastian hukum dan kepastian berusaha.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Mangku Purnomo.
Baca SelengkapnyaProduksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.
Baca Selengkapnyarabowo bicara keinginannya sebelum berpulang agar kekayaan alam Indonesia dinikmati seluruh rakyat.
Baca Selengkapnya