Istana Soal Kartu Prakerja: Hanya 28 Persen Dana untuk Pelatihan, Sisanya Bansos
Merdeka.com - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian, menanggapi terkait Survei Indikator Politik Indonesia yang menunjukkan mayoritas masyarakat tidak setuju dana kartu prakerja digunakan untuk pelatihan daring. Di mana, responden tak setuju sebesar 48,9 persen.
"Prakerja saya kira akan terus diperbaiki sesuai dengan perkembangan di lapangan. Saya kira prakerja akan terus dijalankan dengan catatan dan perbaikan," kata Doni dalam pesan singkat, Senin (8/6).
Doni menjelaskan hanya 28 persen dana untuk peserta kartu prakerja digunakan untuk pelatihan. Sisanya, kata dia, digunakan untuk bantuan sosial serta tunai yang dikirim untuk masyarakat yang membutuhkan.
"Sekarang kan cuma 28 persen untuk pelatihan. Sisanya dalam bentuk bansos atau dana yang akan dikirimkan ke masing-masing penerima manfaat," kata Doni.
Hasil Survei
Diketahui dalam survei tersebut menjelaskan, dari 48,9 persen yang tidak setuju, sebagian besar menyatakan lebih baik dana program prakerja untuk sembako dan bantuan tunai. Sebanyak 34 persen menilai lebih baik untuk sembako, 32,3 persen menilai lebih membutuhkan bantuan tunai.
Sisanya, 11,5 persen menyatakan pelatihan lebih baik di lapangan tidak secara daring. 8,9 persen menilai dibutuhkan untuk bantuan UMKM, 7,9 persen menjawab untuk padat karya melibatkan warga, dan 1,5 persen lainnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ari lantas mengutip pernyataan Ganjar agar persatuan Indonesia harus terus dibangun melalui kedewasaan berdemokrasi dan berpolitik.
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang mengaku puas itu adalah karena Presiden Jokowi banyak memberikan bantuan sosial kepada rakyat kecil
Baca SelengkapnyaData itu berdasarkan hasil debat ketiga calon presiden digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1) malam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaGanjar menegaskan tidak akan menghentikan program tersebut.
Baca Selengkapnya80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyampaikan kenaikan jumlah penerima bantuan untuk alokasi mulai awal tahun 2024 sebesar 8% dari data penerima sebelumnya.
Baca SelengkapnyaINFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye di Pilpres?
Baca Selengkapnya