Iran bakal kirim 600.000 ton gas elpiji ke Indonesia
Merdeka.com - Perusahaan milik negara asal Iran, National Iranian Oil Company (NIOC) akan memasok elpiji ke PT Pertamina pada periode 2016-2017.
Menteri ESDM, Sudirman Said mengatakan, kerja sama pasokan elpiji tersebut merupakan tonggak baru hubungan Indonesia dengan Iran.
"Saya gembira dari waktu ke waktu hubungan ekonomi dan bisnis antara Indonesia dan Iran semakin dekat dan meningkat," kata Sudirman seperti ditulis Antara, Selasa (31/5).
Menurut dia, kerja sama pasokan elpiji dari NIOC ke Pertamina disepakati sebesar 88.000 ton untuk tahun 2016 dan akan meningkat menjadi 500.000 ton pada 2017.
Penandatangan pokok-pokok perjanjian (head of agreement/HoA) jual beli elpiji yang dilakukan di Teheran dilakukan oleh Senior Vice President Integrated Supply Chain Pertamina, Daniel Syahputra Purba dan Vice Director for International Affairs, Petroleum Product Marketing, and Operation NIOC, Moradi.
Menteri ESDM Sudirman Said dan Menteri Perminyakan Iran Bijan Namdar Zanggeneh menyaksikan penandatanganan itu.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, target pengiriman elpiji perdana pada kuartal keempat 2016.
"Tahun ini, dijadwalkan pengiriman dilakukan sebanyak dua kargo, sedangkan pada tahun 2017 akan dikirimkan 12 kargo, sehingga total volume mencapai 600.000 ton," katanya pula.
Menurut dia, kebutuhan elpiji di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2016, penjualan elpiji Pertamina diperkirakan mencapai 7,5 juta ton atau meningkat sekitar 13,6 persen dibandingkan 2015.
Selain elpiji, Pertamina dan NIOC juga sepakat melanjutkan pembicaraan mengenai pasokan minyak mentah dan peluang kerja sama di sektor hulu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaNegara Afrika dan Amerika Latin dipilih menjadi alternatif karena rute pengiriman tidak melintasi Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPemerintah akui memiliki hubungan baik dengan Iran tapi tak pernah impor BBM dari negara Timur Tengah tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.
Baca SelengkapnyaImpor LPG Indonesia masih menunjukkan tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaAkibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca Selengkapnya