IPC ngotot bangun terminal peti kemas Kalibaru
Merdeka.com - Anak perusahaan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II yaitu PT Pengembang Pelabuhan (IPC) menilai kebutuhan pembangunan Terminal peti kemas Kalibaru, Jakarta Utara, sangat mendesak.
Alasannya kapasitas Tanjung Priok sudah tidak bisa menampung kapal tanker berukuran raksasa yang menjadi tren dunia saat ini. Jika terus dipaksakan, biaya bongkar muat bisa melonjak.
Direktur Umum IPC Dany Rusli menyatakan selama ini kapal tanker berukuran 10.000 Teu (satuan kontainer) merapat ke Singapura dulu bila ingin bongkar muat.
Hal ini karena Tanjung Priok baru bisa menampung 6.000 Teu. Alhasil ada kongesti alias biaya tambahan karena proses bongkar muat semakin lama. Padahal biaya bongkar muat satu kontainer saja sudah mencapai USD 30-50 per hari.
"Kalau tidak dicari solusinya, pasti terjadi kongesti. Bila bongkar muat makan waktu tiga hari, biayanya ratusan juta, pasti importir akan menaikkan harga barang, imbas ini yang ditanggung konsumen," ujarnya selepas jumpa pers di Jakarta Pusat, Kamis (20/12).
Dengan pertimbangan itu, IPC mengaku memberanikan diri untuk melakukan persiapan tanpa menunggu semua perizinan selesai. Perusahaan ini sudah membangun pemecah ombak dan tiang pancang, serta mengklaim telah menyelesaikan semua proses pembebasan lahan. Dany bahkan sesumbar, sesudah izin AMDAL turun, pihaknya bisa langsung memulai pembangunan.
"Kapan saja Presiden siap meresmikan, kami siap eksekusi di lapangan," tegasnya.
Untuk membiayai proyek tahap pertama IPC menggunakan dana internal dan menggandeng beberapa bank nasional. Diperkirakan proyek pembangunan terminal peti kemas Kalibaru fase 1 akan menelan dana Rp 23 triliun.
IPC merancang terminal Kalibaru dibangun dalam dua tahap. Fase pertama ditarget rampung pada 2017, meliputi tiga terminal peti kemas dan dua terminal produk seluas 272 hektare. Bila semua pembangunan selesai, terminal Kalibaru ini dapat menampung 4,5 juta Teu kontainer dan 9,4 juta m3 produk minyak dan gas.
Namun karena dasar hukum pembangunan yaitu perpres 36/2012 mewajibkan fasilitas itu bisa digunakan secepatnya, Dany mengebut pembangunan satu terminal selepas AMDAL turun.
"Kami upayakan terminal CT 1 di tahap satu sudah bisa beroperasi pada 2014," ungkapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemusnahan dilakukan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur
Baca SelengkapnyaSalah satu jalur yang diantisipasinya yakni jalur mudik Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaDituding akan menjadi calo terminal ketika usai menjabat menjadi lurah, kades Hoho Alkaf menanggapi dengan santai bahwa dirinya akan nyangkul.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan kondisi waktu kematian yang diperkirakan sekitar 2 sampai 10 minggu, tanpa tanda-tanda kekerasan.
Baca SelengkapnyaSelain Tol Japek, Basuki juga menyebut ada banyak pengajuan penyesuaian tarif tol lain.
Baca SelengkapnyaGanjar menerima keluhan para petani tebu di Nglawak, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk,
Baca SelengkapnyaCalon penumpang yang telah memiliki tiket, bisa melakukan pembatalan tiket di loket stasiun. Nantinya akan dikembalikan 100 persen di luar bea pesan.
Baca SelengkapnyaSurat suara kemudian didistribusikan ke Gudang KPU kabupaten dan kota dengan 23 kontainer
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan calon penumpang Kapal Bukit Raya yang hendak pergi ke Jakarta
Baca Selengkapnya