Insentif PPN Properti dan DP Nol Persen Diharap Bisa Dorong Pertumbuhan Kredit
Merdeka.com - Dana Pihak Ketiga (DPK) atau tabungan masyarakat di perbankan terus meningkat sejak tahun 2020. Tercatat, DPK perbankan tumbuh hingga 26,24 persen pada tahun lalu. Waktu bersamaan, penyaluran kredit perbankan agak tersendat karena ekonomi terpengaruh pandemi Covid-19.
Country Manager Rumah.com, Marine Novita menjelaskan bahwa tingginya likuiditas perbankan menyebabkan pemerintah dan otoritas keuangan terkait berupaya memberikan stimulus melalui berbagai insentif kebijakan dan relaksasi. Adanya stimulus tersebut diharapkan bisa mendorong kembali terjadinya pertumbuhan kredit.
"Untuk sektor properti, pemerintah melakukan relaksasi Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi nol persen atau PPN ditanggung pemerintah untuk sektor perumahan yang berlaku mulai 1 Maret 2021 sampai 31 Agustus 2021. Selain itu ada pula insentif berupa uang muka atau Down Payment (DP) nol persen untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) melalui kebijakan dari Bank Indonesia," jelasnya dikutip merdeka.com di Jakarta, Rabu (16/6).
Menurut dia, berbagai insentif dari pemerintah diberikan untuk meningkatkan konsumsi masyarakat dan diharapkan akan menjadi katalis yang baik bagi perekonomian, mengingat sektor properti dapat memberikan multiplier effect kepada 174 industri ikutan dan 350 jenis industri kecil terkait.
"Adanya stimulus pemerintah tersebut dapat dilihat bahwa pemerintah sedang berusaha keras menggenjot industri properti agar segera melakukan pembelian rumah baik rumah tapak maupun rumah susun, khususnya pembelian rumah atau hunian pertama. Sehingga kebijakan pemerintah tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya saat ini adalah kondisi termudah untuk membeli rumah," katanya.
Oleh karena itu konsumen bisa mulai mencari daerah hunian yang akan diincar sekaligus menyesuaikan dengan kemampuan finansialnya. Apalagi berdasarkan data Rumah.com Indonesia Property Market Index kuartal II-2021 menunjukkan terjadinya penurunan indeks harga properti disertai kenaikan suplai properti secara nasional pada kuartal I-2021 kemarin.
Rumah.com Indonesia Property Market Index – Harga (RIPMI-H) pada kuartal I-2021 berada pada angka 110,3, turun 0,4 persen dibanding kuartal IV-2020 (quarter-on-quarter). Sementara Rumah.com Indonesia Property Market Index – Suplai (RIPMI-S) berada pada angka 178,2. Indeks menunjukkan adanya pertumbuhan suplai properti sebesar 8,4 persen secara kuartalan pada kuartal I-2021. Suplai masih mengalami pertumbuhan namun melambat jika dibandingkan kuartal IV-2020 yang mencatatkan pertumbuhan sebesar 13,6 persen (quarter-on-quarter).
Area Prospektif
Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) menunjukkan beberapa area yang prospektif bagi konsumen. Dua area di antaranya adalah Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Curug, keduanya berlokasi di Kabupaten Tangerang. Pada kuartal kuartal I-2021 kemarin, Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Curug menjadi dua area yang paling prospektif. Cisauk dan Curug menawarkan peluang terbaik bagi konsumen di masa sekarang.
Harga properti di Cisauk pada kuartal I-2021 berada pada kisaran Rp7 juta per meter persegi, 59 persen lebih rendah dibandingkan rata-rata dua wilayah yang mengapitnya, yakni Pagedangan dan Serpong. Menariknya lagi, harga properti di Cisauk saat ini sedang turun karena dampak pandemi sehingga ini menjadi peluang untuk mendapatkan hunian di lokasi terbaik dengan harga terbaik.
"Beberapa faktor yang membuat Cisauk menjadi area yang prospektif adalah kawasan sekitarnya yang telah mapan. Baik di Pagedangan maupun di Serpong, masyarakat bisa mendapatkan fasilitas umum dengan kualitas baik, mulai dari mal, rumah sakit, pusat perbelanjaan, maupun sekolah. Fasilitas-fasilitas umum ini berada di kawasan kota mandiri BSD City," jelas Marine.
Curug juga menjadi area yang prospektif karena bersebelahan dengan kecamatan Kelapa Dua. Di kecamatan ini juga terdapat kawasan kota mandiri yang telah mapan, Gading Serpong dan Lippo Karawaci. Harga properti di Curug saat ini masih 32 persen lebih rendah dibandingkan Kelapa Dua, yang letaknya berbatasan dengan Curug.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaDi akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sementara permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27 persen.
Baca SelengkapnyaSektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepemilikan apartemen tidak hanya untuk hunian, namun juga dapat dijadikan sebagai instrumen investasi yang memberikan imbal hasil bagi pemiliknya.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaDinamika minat investasi pada IKN meningkat, apalagi pemerintah menjamin risiko demand pada tahap awal.
Baca SelengkapnyaUpaya konsolidasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah jadi hal yang krusial guna menggenjot investasi di dalam negeri
Baca SelengkapnyaLayanan ini sangat memiliki dampak yang positif karena adanya angkutan yang menjangkau daerah terdepan, terpencil, terluar dan perbatasan.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnya