Ini Penjelasan Soal Ekonomi Hijau dan Biru
Merdeka.com - Kantor Staf Kepresidenan (KSP) menjelaskan upaya pemerintah untuk menangkap berbagai investasi tidak akan mengabaikan prinsip ekonomi hijau dan ekonomi biru untuk mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden (KSP) Bustanul Arifin menjelaskan, konsep ekonomi hijau pada pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah pembangunan ekonomi yang juga mempertimbangkan keberlanjutannya.
Sementara itu ekonomi biru adalah adalah pembangunan ekonomi yang menekankan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pemerataan sosial, serta pada saat yang sama mampu mengurangi risiko lingkungan hidup dan kelangkaan ekologis.
"Secara operasional strategi ekonomi hijau dan ekonomi biru senantiasa diterapkan di lapangan, dengan menekankan pada kekhasan atau spesifik lokasi dan sistem sosial kemasyarakatan yang melingkupinya," kata Bustanul di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (17/8).
Dia mengatakan ada kemiripan antara ekonomi hijau dan ekonomi biru. Keduanya menekankan prinsip meminimalisir sampah atau zero waste dan mendukung prinsip reduce, reuse, and recycle (3R).
"Setiap dua tahun Indonesia telah menyampaikan progres pencapaian secara berkala seluruh tujuan SDGs itu dalam suatu Voluntary National Review (VNR). Pada VNR terakhir tahun 2021 telah disampaikan melalui High-Level Political Forum (HLPF) on Sustainable Development bersama 44 negara lain di dunia, serta tersedia secara daring dan bisa diakses publik," imbuhnya.
Indonesia juga berkomitmen untuk melaksanakan seluruh 17 poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs).
Keterangan Bustanul ini mengelaborasi pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sidang Tahunan MPR, DPR dan DPD, Senin (16/8) saat membahas ekosistem investasi dan kolaborasi di dunia usaha untuk memperkuat perkembangan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi. Hal itu terkhusus ke arah ekonomi hijau dan ekonomi biru yang berkelanjutan.
Sepanjang periode Januari sampai Juni 2021, realisasi investasi Indonesia, tidak termasuk sektor hulu migas dan jasa keuangan, sedikitnya Rp442,8 triliun, dengan rincian 51,5 persen di Luar Jawa, dan 48,5 persen di Jawa. Investasi ini menyerap lebih dari 620.000 tenaga kerja Indonesia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hilirisasi adalah konsep ekonomi yang berkaitan dengan peningkatan nilai tambah dari suatu produk atau komoditas melalui proses pengolahan lanjutan.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaIa berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu.
Baca SelengkapnyaHasil sengketa Pilpres punya pengaruh terhadap kemampuan keuangan negara.
Baca Selengkapnyapemerintah hasil Pemilu 2024 didesak agar mengutamakan pemberdayaan ekonomi mikro berbasis lingkungan.
Baca SelengkapnyaUpaya konsolidasi dan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah jadi hal yang krusial guna menggenjot investasi di dalam negeri
Baca Selengkapnya