Ini dua sektor pemacu investasi Indonesia versi bos BKPM
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyebut ada dua sektor yang berpotensi untuk mendorong investasi dan menjaga neraca perdagangan Indoensia. Kedua sektor tersebut, yakni melalui pariwisata dan energi.
"Memang konsisten tiga tahun terakhir itu pariwisata. jadi ekonomi kita sangat terbantu. devisa kita terbantu karena pariwisata internasional. ini momentum yang harus kita genjot," kata Thomas saat ditemui di Kantor Kementerian Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (18/9).
Sementara, untuk menekan defisit neraca perdagangan sektor energi menjadi kunci yang bisa diandalkan untuk menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM). Salah satunya melalui penerapan penggunaan biodiesel atau B20.
"Kedua, neraca perdagangan khususnya impor BBM dan subsititusi biodisel yang merupakan produk lokal dan lebih murah saat ini langkah positif. ini harus ada perhatian di sektor energi dan bahan bakar," ungkap Thomas.
Diketahui, pemerintah melalui BKPM menargetkan realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 765 triliun. Sementara, realisasi capaian investasi per kuartal II-2018 tercatat baru sebesar Rp 176,3 triliun.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tom Lembong pernah dipilih oleh Presiden Jokowi untuk menjabat Menteri Perdagangan Republik Indonesia periode 2015 - 2016.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaKaltim memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata, baik alam, budaya, maupun sumber daya alam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia dalam tahap pengembangan SIPK dalam upaya meningkatkan partisipasi industri untuk memanfaatkannya.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnya