Merdeka.com - Industri dan ekonomi kreatif di Indonesia saat ini didominasi oleh tenaga kerja perempuan. Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam laporan 'Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif', menyebut perempuan secara konsisten menjadi pemain utama industri kreatif sejak 2011 hingga 2016.
Persentase perempuan di sektor ini sebesar 53,86 persen. Angka yang cukup mencolok bila dibandingkan dengan komposisi industri pada umumnya, di mana pekerja perempuan hanya sekitar 37,16 persen dan laki-laki sebesar 62,84 persen. Pada 2016 perempuan yang bekerja di sektor ekonomi kreatif sebanyak 9,4 juta orang.
Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Ricky Joseph Pesik, menyebutkan sayangnya saat ini tenaga kerja perempuan terpusat di 3 sektor industri kreatif saja yaitu Fesyen, Kuliner dan Kriya.
"Maksud saya gini, kenapa lebih dominan perempuan di 3 sektor ini karena 3 sektor ini sendiri kontribusinya itu total udah lebih dari 70 persen jadi otomatis memang yang dominan jumlah pekerjanya di sana kan," kata Ricky di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (29/10).
Meski terpusat pada 3 sektor tersebut, Ricky menjelaskan bukan berarti sektor lain tertutup dari tenaga kerja perempuan. "Bukan berarti sektor lain perempuannya tak dominan sih, kayak di periklanan tadi sangat dominan sebenarnya cuma kan jumlahnya lebih sedikit secara total," ujarnya.
Sensus Ekonomi 2016, juga menunjukkan perempuan Indonesia masih memimpin persentase kepemilikan usaha ekonomi kreatif. Pengusaha perempuan memiliki angka keterwakilan sebesar 54,96 persen, sementara laki-laki 45,04 persen.
Industri ekonomi kreatif juga membuka kesempatan bagi perempuan untuk memberdayakan diri, khususnya secara ekonomi. Salah satu kesempatan dan peluang cukup besar ada di industri film.
Tahun-tahun terakhir Indonesia memunculkan para pembuat film perempuan yang ambil bagian di industri ini. Perempuan berperan di semua lini di industri film, sebagai sutradara, script writer, produser, hingga teknik audio video.
Karya-karya para filmmaker perempuan mulai bisa dinikmati para pencita film Tanah Air. Sheila Timothy misalnya, hadir dengan film-film laris seperti Wiro Sableng, Banda, dan mengangkat tema ekonomi kreatif kuliner berjudul Tabularasa.
Meski demikian peran perempuan di industri film, animasi, dan video hanya 11,53 persen, sisanya masih ada di tangan laki-laki. Pun dengan desain komunikasi visual yang baru memberi tempat 7,95 persen untuk perempuan, dan pada indstri TV dan radio perempuan mengambil porsi 15,01 persen.
Dari 16 sub sektor ekonomi kreatif hanya ada dua yang dikuasai perempuan. Yaitu subsektor kuliner yang melibatkan perempuan dengan persentase 58,68 persen dan pada subsektor fesyen 54,25 persen. Pada 14 subsektor lainnya masih didominasi laki-laki.
Dalam kesempatan serupa, Head of Strategic Planning at FCB Jakarta, Imperia Oktabrinda, menekankan pentingnya industri periklanan di Indonesia mempromosikan partisipasi perempuan dalam industri kreatif, serta tingkat signifikansi peran perempuan dalam industri periklanan untuk mengubah stereotype.
"Ini karena industri periklanan kerap menggunakan perempuan sebagai objek dalam iklan, meskipun target marketnya laki-laki. Alasannya untuk menarik perhatian target pasar. Sebaliknya untuk produk dengan target market perempuan, perempuan tetap tampil dalam iklan, dan bukan laki-laki," ujarnya.
Ke depan, diharapkan perempuan makin berperan daam ekonomi kreatif yang kini menjadi salah satu poros utama dalam perekonomian Indonesia dan angkanya terus naik tiap tahun.
Pada 2017, sumbangan ekonomi kreatif mencapai Rp 990 triliun meningkat hampir sekitar Rp 96 triliun dibanding tahun sebelumnya. Serapan tenaga kerja ekonomi kreatif pada 2017 mencapai 17,4 persen, dan berkontribusi terhadap ekspor USD 22,1 miliar. Sektor ini menggerakkan lebih dari 19.245 pelaku usaha kreatif, yang tersebar di 68 daerah di Indonesia dan 18 kota di luar negeri.
Diharapkan 16 sub sektor ekonomi kreatif yang dibawahi Bekraf ini akan tumbuh 10 persen pada tahun-tahun berikutnya. Tahun ini ditargetkan sumbangan ekonomi kreatif menembus angka Rp 1.041 triliun dan mampu menyerap 18,2 persen tenaga kerja serta menyumbang nilai ekspor USD 23,7 miliar.
Pada 2019 sektor ini diharapkan berkontribusi hingga Rp 1.123 triliun dengan daya serap terhadap tenaga kerja 19 persen dan memiliki nilai ekspor lebih dari USD 25 miliar. [bim]
Baca juga:
Buka Idea Fest 2018, Jokowi yakin milenial jadi penggerak Indonesia di masa depan
Di era Jokowi-JK, jumlah bioskop naik 2 kali lipat dan penonton tembus 42 juta
Di era Jokowi, sektor ekonomi kreatif jadi tujuan terpopuler pencari kerja
Menengok pembuatan catur raksasa di Pondok Aren
Mengintip pembuatan gitar ukir Bali yang mendunia
Denyut pengrajin jaranan di tepi zaman
Kemenperin dorong industri kecil menengah ikut program e-Smart IKM
Menkominfo Harap Metaverse Mampu Dorong Ekonomi Nasional
Sekitar 6 Jam yang laluRI Ditawari Jadi Anggota Tetap Organisasi Penerbangan Sipil Internasional
Sekitar 6 Jam yang laluAturan Baru, Kapasitas Penumpang KRL Naik Menjadi 80 Persen
Sekitar 6 Jam yang laluKendalikan PMK, Kementan Kirim Obat-obatan dan APD ke Beberapa Wilayah
Sekitar 8 Jam yang laluProduk UMKM Fesyen Asal Jakarta Tembus Pasar Panama
Sekitar 8 Jam yang laluKontribusi BUMN ke Negara Capai Rp371 Triliun di 2021
Sekitar 8 Jam yang laluPetani Bisa Mudah Dapat Pupuk Lewat Aplikasi Rekan
Sekitar 9 Jam yang laluPorsi Saham Pemerintah di Garuda Indonesia Bakal Dikurangi Pasca PKPU
Sekitar 9 Jam yang laluTantangan Bagi Perempuan untuk Jadi Pemimpin
Sekitar 9 Jam yang laluErick Thohir Target Pekerja Milenial di BUMN Capai 80 Persen
Sekitar 9 Jam yang laluErick Thohir Sebut Pergantian Direksi Bukan Solusi Atasi Kebakaran Kilang Balikpapan
Sekitar 11 Jam yang laluPelonggaran Penggunaan Masker Dorong Pemulihan Sektor Pariwisata
Sekitar 11 Jam yang laluBenarkah Harga Pertalite Bakal Naik? Ini Kata Erick Thohir
Sekitar 11 Jam yang laluPembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Capai 83,19 Persen
Sekitar 11 Jam yang laluKejagung Jebloskan Lin Che Wei, Tersangka Kasus Ekspor CPO ke Rutan Salemba
Sekitar 1 Hari yang laluBlusukan ke Bogor, Jokowi Tinjau Harga Minyak Goreng di Pasar dan Bagikan Bansos
Sekitar 1 Hari yang laluKejagung Tetapkan Lin Che Wei Tersangka Kasus Ekspor CPO, Ini Perannya
Sekitar 1 Hari yang laluAksi Petani Sawit Protes Larangan Ekspor Minyak Goreng dan CPO
Sekitar 1 Hari yang laluBenarkah Harga Pertalite Bakal Naik? Ini Kata Erick Thohir
Sekitar 11 Jam yang laluInflasi Indonesia 2022 Diproyeksi Bisa Capai 6 Persen, ini Alasannya
Sekitar 5 Hari yang laluKonsumsi Pertalite Naik 46 Persen Saat Arus Mudik Lebaran 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluSyarat Target Pertumbuhan Ekonomi 2022 5,2 Persen Bisa Tercapai
Sekitar 1 Minggu yang laluRatusan Pejuang Ukraina Menyerah usai Dikepung Rusia di Pabrik Baja Azovstal
Sekitar 17 Jam yang laluProfesor Biologi Ukraina Ubah Gudang Sayuran Jadi Bunker
Sekitar 1 Hari yang laluKonflik Rusia-Ukraina Rugikan Indonesia, Neraca Perdagangan Alami Defisit
Sekitar 1 Hari yang laluMcDonald's Tutup Seluruh Restorannya di Rusia
Sekitar 1 Hari yang laluSurvei SMRC: Kepuasan Publik ke Jokowi Naik jadi 76,7% karena Mudik
Sekitar 9 Jam yang laluSatgas Covid-19: Mobilitas Naik Tapi Tak Diikuti Kenaikan Kasus Positif Sejak Maret
Sekitar 9 Jam yang laluPelonggaran Aturan PPLN, Satgas: Tak Ada Kewajiban PCR 2X24 Jam dari Negara Asal
Sekitar 10 Jam yang laluSurvei SMRC: 47 Persen Warga Memenuhi Persyaratan Mudik 2022
Sekitar 6 Jam yang laluSurvei SMRC Terbaru: 88% Pemudik Puas Pelayanan Transportasi Umum Selama Lebaran 2022
Sekitar 8 Jam yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 1 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 1 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami