Inalum Siapkan Rp 84,77 Triliun Tambah Kapasitas Produksi Hingga 2025
Merdeka.com - PT Inalum (Persero) menyiapkan belanja modal sekitar USD 6 miliar atau Rp 84,77 triliun untuk menambah kapasitas produksi aluminium sampai 2025. Berbagai proyek strategis yang dilakukan oleh perseroan, salah satunya meningkatkan kapasitas produksi di Pabrik Kuala Tanjung, Sumatra Utara, hingga 500.000 ton aluminium per tahun.
"Sejumlah proyek strategis, seperti pabrik CPC, pengembangan kapasitas produksi aluminium di Kuala Tanjung dan Kalimantan Utara. Kalau sudah jadi semua, bisa tiga juta ton. Itu proyek sampai 2025 dengan investasi enam miliar dolar AS," kata Direktur Pelaksana Inalum Oggy Achmad Kosasih di Jakarta, dikutip Antara, Jumat (5/4).
Oggy menjelaskan, saat ini Inalum mengembangkan dua dermaga yang sudah beroperasi sejak 1982 yaitu dermaga A dan dermaga B Pelabuhan Kuala Tanjung seiring dengan penambahan kapasitas produksi.
Selain itu, produksi satu juta ton per tahun juga akan dikejar melalui ekspansi pengembangan klaster aluminium di provinsi Kalimantan Utara, tepatnya di Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning. Saat ini proyek tersebut masih dalam finalisasi pra-studi kelayakan dan persiapan lahan.
Untuk mendorong hilirisasi produk tambang, Inalum juga bekerja sama dengan PT Antam untuk membangun Proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Pabrik pemurnian bauksit menjadi alumina tersebut baru saja dilakukan pencanangan pembangunan pada Kamis (4/4) oleh Menteri BUMN Rini Soemarno. Proyek ini direncanakan mulai berproduksi pada kuartal-I 2022 dan diharapkan produk alumina sebagai bahan baku dari aluminium dapat dipenuhi dari dalam negeri, tanpa bergantung pada impor.
Dalam tahap pertama, proyek SGAR Mempawah memiliki kapasitas awal sebesar 1 juta ton per tahun, namun bisa ditingkatkan menjadi maksimal menjadi 2 juta ton per tahun.
Saat ini Inalum juga telah berhasil memproduksi produk turunan aluminium berupa Billet dan Foundry Alloy, melakukan uji coba proyek optimalisasi dan up-grading tungku peleburan, finalisasi studi kelayakan untuk pengembangan smelter baru.
Kemudian, ekspansi pabrik Calcined Petroleum Coke (CPC) bekerjasama dengan Pertamina dan pabrik Slab Sheet dan Wire rod yang menunjukkan progres positif.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaUsaha yang telah dirintis sejak tahun 2009 lalu kini berkembang dan bisa mempekerjakan 10 orang karyawan
Baca SelengkapnyaBea Cukai mendukung pertumbuhan ekspor untuk meningkatkan daya saing industri lokal
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaPerusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaPenyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca SelengkapnyaOtorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPabrik ini mampu memproduksi sekitar 75 ribu ton bahan peledak setiap tahunnya.
Baca Selengkapnya