IHSG Dibuka Merah, 8 Saham Ini Bisa jadi Pilihan Beli
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah 6,2 poin atau 0,1 persen ke posisi 6.107,04. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 1,62 poin atau 0,19 persen ke posisi 856,55.
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan indeks saham berada pada rentang 5.872 hingga 6.123. Pola pergerakan IHSG menunjukkan sedang berusaha menggeser rentang konsolidasi ke arah yang lebih baik.
"Sedangkan fluktuasi harga komoditas serta nilai tukar Rupiah juga turut memberikan sentimen terhadap pola gerak IHSG," ujar William dalam riset harian, Jakarta, Kamis (26/8).
Namun jika IHSG tidak dapat dipertahankan diatas resisten level terdekat maka IHSG masih akan berada dalam fase konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar.
"Hari ini IHSG berpotensi bergerak terbatas," kata William.
Dalam perdagangan hari ini ada beberapa saham andalan analis. Di antaranya adalah saham perusahaan dengan kode UNVR, AALI, SMGR dan ASII. Kemudian juga ada saham perusahaan dengan kode ITMG, BINA, ASRI dan EXCL.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaNilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaSejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Secara historikal, di bulan Ramadan volume transaksi IHSG cenderung menurun sekitar 20-40 persen dari biasanya.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaIndeks Pembangunan Manusia Indonesia naik peringkat dari urutan 114 ke 112
Baca SelengkapnyaSelama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaHal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaPerolehan elektabilitas Prabowo-Gibran masih tinggi ketimbang dua paslon lainnya
Baca Selengkapnya