Horor Macet 22 Jam di Jambi, ESDM: Perusahaan Batu Bara Wajib Bangun Jalan Sendiri

Jumat, 3 Maret 2023 16:17 Reporter : Sulaeman
Horor Macet 22 Jam di Jambi, ESDM: Perusahaan Batu Bara Wajib Bangun Jalan Sendiri Jalan Nasional di Jambi Macet 22 Jam, Pasien dalam Ambulans Meninggal. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ridwan Djamaluddin meminta perusahaan tambang batu bara membangun jalan sendiri untuk mengangkut hasil produksinya. Sehingga, kendaraan truk tambang tidak lagi menggunakan jalan umum.

Permintaan ini menyusul peristiwa kemacetan horor selama 22 jam di jalan Tembesi-Sarolangun, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi beberapa waktu lalu.

"Pada dasarnya memang kewajibannya untuk lewat jalur sendiri. Regulasinya begitu, regulasinya harus punya jalan sendiri," ujarnya di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Jumat (3/3).

Sementara itu, bagi perusahaan yang belum memiliki jalan sendiri diminta patuh untuk mengikuti pengaturan jadwal operasional kendaraan di masing-masing daerah. Hal ini demi mencegah terjadinya kemacetan horor seperti yang terjadi di Jambi beberapa waktu lalu.

"Selama ini kan begitu. Yang jalannya belum ada nih, supaya industri tetap jalan diatur jam operasional truk-truk. Kira-kira jangan jam siang-siang lah," ungkapnya.

Kementerian ESDM sendiri telah mengutus Direktur Batu Bara untuk menyelidiki permasalahan tersebut. Meski demikian, Ridwan mengaku belum memperoleh informasi lebih lanjut terkait hasil kunjungan di Jambi.

"Kemarin Direktur Batubara baru dari Jambi, tapi saya belum terima laporannya," ujar dia mengakhiri.

2 dari 2 halaman

Horor Macet 22 Jam di Jambi

Sebelumnya, terjadi kemacetan lalu lintas parah di kawasan jalan Tembesi-Sarolangun, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi. Kemacetan ini terjadi akibat padatnya lalu lintas truk angkutan batu bara di kawasan tersebut dari Kabupaten Batanghari menuju Kabupaten Sarolangun yang menjadi keberadaan eksplorasi penambangan batu bara.

Salah seorang pengendara yang mengalami kemacetan tersebut, Hidayat (28) mengatakan dirinya terjebak kemacetan selama berkisar 22 jam lamanya. Kemacetan ini terjadi di empat jalur.

Selain truk batu bara, banyak juga mobil pribadi, mobil yang bawa ikan dan sayur serta lainnya yang tidak bisa melewati di jalan nasional itu.

Pedagang ikan, Doni mengatakan ratusan kilogram ikan yang diangkutannya kini sudah mati sehingga dia mengalami kerugian akibat peristiwa ini. "Kalau ini bukan lagi macet, tetapi tidak bergerak sama sekali. Ikan-ikan yang saya bawa banyak yang sudah mati," kata Doni dikutip dari Antara. [idr]

Baca juga:
Truk Batu Bara Dilarang Melintas Pascamacet 22 Jam, Jalan Nasional Batanghari Lancar
Horor Macet 22 Jam di Jambi, Ternyata Ini Biang Keroknya
Ada Pasien Meninggal di Tengah Macet Jalan Nasional, Ini Tindakan Gubernur Jambi
Jalan Nasional di Jambi Macet 22 Jam, Pasien dalam Ambulans Meninggal
Jalan Pantura Pati-Rembang Kerap Macet, Pengusaha Truk Mengeluh Muatan Rusak
Daftar Lima Titik Jalan yang Akan Ditembuskan untuk Kurangi Macet Jakarta

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini