Holding BUMN Infrastruktur, Adhi Karya Siap Lepas 51 Persen Saham
Merdeka.com - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), sebagai tindak lanjut dari rencana pembentukan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Infrastruktur. Dalam rapat tersebut, para pemegang saham memutuskan melepas 51 persen saham ke Hutama Karya.
Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk Budi Harto mengatakan, RUPSLB ini diselenggarakan atas permintaan pemegang saham perseroan berdasarkan surat Menteri BUMN RI No. S-825/MBU/12/2018 tanggal 13 Desember 2018 perihal Permintaan Pelaksanaan RUPS Luar Biasa.
"Agenda RUPSLB hari ini adalah perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan rencana pembentukan Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor Infrastruktur (Holding Infrastruktur)," tuturnya di Jakarta, Jumat (1/2).
Dia melanjutkan, pemerintah akan mengalihkan seluruh saham seri B atau setara 51 persen sebagai setoran modal pada PT Hutama Karya (Persero) Tbk. "Pengalihan kepemilikan saham tersebut merupakan tindakan pemerintah yang akan dituangkan dalam suatu Peraturan Pemerintah," ujarnya.
Sebagai informasi, setelah proses pengalihan saham ini tuntas, maka secara resmi PT Hutama Karya (Persero) akan menjadi Induk Usaha (Holding) BUMN di sektor infrastruktur.
Anggota Holding BUMN Infrastruktur bersama dengan Adhi Karya itu antara lain terdiri dari PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Yodya Karya Tbk, dan PT Indra Karya.
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjualan saham ini tidak hanya akan memperkuat struktur keuangan perusahaan, tetapi juga memperluas jaringan bisnis.
Baca SelengkapnyaMahkamah Konstitusi (MK) menggelar sidang perdana perselisihan hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 mulai Rabu (27/3).
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Sumadi mengakui 3 lokasi arus mudik lebaran menjadi yang paling menantang untuk diselesaikan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat ini, suku bunga diproyeksi sudah berada di puncak. Ini merupakan momen yang tepat untuk mengunci imbal hasil tinggi dan stabil.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Timnas Indonesia ini tidak luput dari peran sejumlah pengusaha top yang memberikan dukungan finansial.
Baca SelengkapnyaKejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca SelengkapnyaData LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaPembangunan rumah sakit ini juga dimanfaatkan sebagai fasilitas tanggap darurat, tanggap bencana alam dan tanggap pandemi.
Baca Selengkapnya