Hiswana Migas jamin harga elpiji subsidi tak naik jelang Lebaran
Merdeka.com - Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) memperkirakan harga gas elpiji 3 kilogram (kg) tidak akan mengalami kenaikan hingga Lebaran mendatang.
"Kami yakini harga elpiji itu tetap seperti biasa atau tidak mengalami kenaikan menjelang Lebaran tahun ini," ujar Sekjen DPD II Hiswana Migas Nina Hikmah dikutip Antara, Selasa (23/5).
Dia menegaskan pihaknya menjamin harga bahan bakar rumah tangga tersebut tidak mengalami kenaikan walaupun memasuki puasa dan lebaran. Begitu juga stok kebutuhan rumah tangga itu akan cukup sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Hiswana Migas juga akan mengadakan pengawasan terhadap persediaan gas elpiji sehingga tetap mencukupi kebutuhan masyarakat. Dia mengakui, pihaknya pernah mengusulkan kenaikan harga dengan Pemprov Sumsel.
Usulan kenaikan harga itu sesuai kondisi sekarang ini karena harga elpiji itu ditetapkan pada 2014.
"Namun walaupun disetujui akan diberlakukan setelah lebaran nanti. Jadi untuk sementara ini kami menjamin harga elpiji tidak mengalami kenaikan terutama di pangkalan," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaSejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaMasyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaPertamina menjamin ketersediaan stok LPG di pangkalan-pangkalan resmi.
Baca SelengkapnyaPemerintah Malaysia menggratiskan tarif jalan tol pada H-2 lebaran.
Baca SelengkapnyaMerauke memiliki potensi pertanian yang besar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri khususnya di Indonesia bagian timur.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pengurangan emisi dari kendaraan bermotor, yang mana emisinya sekitar 25-35 persen lebih rendah.
Baca SelengkapnyaTriyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.
Baca Selengkapnya