Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hindari 7 Hal Ini Saat Berbincang dengan Rekan Kerja

Hindari 7 Hal Ini Saat Berbincang dengan Rekan Kerja ilustrasi meeting. Ilustrasi shutterstock.com

Merdeka.com - Kebijakan kerja dari rumah (work from home) untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 membuat sebagian orang tidak pergi keluar untuk berinteraksi langsung dengan orang lain. Hal tersebut mungkin akan menurunkan kemampuan berkomunikasi kita, misalnya menjadi lebih pemalu dan tidak tahu topik apa yang ingin dibicarakan.

Ada baiknya Anda mempersiapkan kembali kemampuan berkomunikasi Anda sebelum akhirnya kembali bekerja langsung.

Gaya hidup serba di rumah ini mulai membuat kita nyaman berada di rumah terus menerus secara tidak langsung. Tak heran apabila Anda merasa aneh dan canggung saat bertemu rekan kerja yang sudah lama tidak berjumpa langsung.

Meskipun demikian, Anda tidak perlu merasa khawatir karena salah satu pakar komunikasi berkata bahwa sumber kecemasan umum yang bisa didengarnya adalah interaksi yang harus kembali dilakukan antar rekan kerja nanti.

Salah satu contohnya adalah obrolan ringan dan sekedar basa-basi saat berpapasan di lift, kamar kecil, ataupun lingkungan kantor lainnya. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah keterampilan basa-basi tidak memiliki kaitan dengan kepribadian Anda. Hal tersebut justru berkaitan dengan belajar berempati kepada audiens Anda.

Melansir dari CNBC Make It, jika ingin meningkatkan keterampilan komunikasi serta mampu menciptakan suasana obrolan yang nyaman, ada 7 hal yang harus dihindari sebagai berikut.

1. Berasumsi Tidak Ada Orang yang Ingin Berbicara dengan Anda

Merasa malu untuk memulai pembicaraan adalah wajar. Namun, Anda bukanlah satu-satunya orang yang merasa begitu. Jika Anda mengkhawatirkan fisik dan merasa tidak percaya diri, sekarang adalah waktunya untuk berhenti hanya berfokus pada diri sendiri saja.

Pikirkan hal-hal yang jauh lebih penting dan memiliki lingkup yang luas. Apalagi setelah berbulan-bulan melakukan isolasi di rumah karena pandemi, tidak menutup kemungkinan orang-orang di sekitar Anda sudah siap untuk kembali membangun relasi.

2. Menyela Percakapan yang Ada

Waktu yang tepat adalah kunci memiliki komunikasi dan interaksi yang mulus. Jika Anda melihat dua orang atau lebih sedang terlibat dalam sebuah percakapan dengan semangat penuh, jangan memberanikan diri Anda untuk langsung masuk ke lingkaran tersebut.

Hal tersebut pertama dinilai tidak memiliki etika karena sudah memotong percakapan orang lain. Kedua, mereka belum tentu menginginkan atau mengizinkan Anda untuk masuk terlibat. Oleh karena itu, melihat situasi dan kondisi serta menentukan waktu yang tepat menjadi sangat krusial.

Solusi yang ditawarkan adalah menunggu jeda. Kemudian, begitu Anda mendapatkan perhatian dari salah satu mereka, idealnya ada komunikasi nonverbal yang terjadi. Di situlah kesempatan Anda untuk membuka topik.

Ingat, perlu menjaga jarak untuk tidak terlalu berdekatan dengan lawan bicara. Jika Anda memang ingin didengar, jangan terlalu jauh dan dekat. Itu akan menghancurkan suasana.

3. Mulai Berbicara Tanpa Harus Mengatakan Sesuatu

Membaca situasi juga memerlukan kepekaan pada situasi sekitar. Ketika seseorang sedang merasa sedih, terpuruk, atau sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri, mencairkan suasana dengan berkata 'Hai!', bukanlah hal yang baik dilakukan.

Situasi yang ada menjadi jauh lebih sensitif, dengan begitu Anda perlu melakukan konfirmasi terlebih dulu untuk meminta izin pada lawan bicara apakah diperkenankan untuk mengajaknya berbicara atau menanyakan sesuatu. Hal tersebut akan lebih sopan dan memudahkan Anda untuk menyesuaikan diri.

4. Membuang Waktu Lawan Bicara

Berbicara dengan seseorang harus dengan atensi penuh agar menunjukkan Anda memiliki minat dan tujuan yang serius saat berbicara dengan mereka. Jangan menatap lantai, sambil bermain gawai atau hanya melihat lawan bicara dari balik bahu.

Sangat mudah untuk mengabaikan obrolan ringan karena merasa canggung, aneh, tidak nyaman atau tidak penting. Namun, ketika ada hubungan yang terjalin secara spontan, hargailah percakapan tersebut.

5. Mulai dengan Topik Konvensional

Apabila ada orang baru yang membuat Anda tertarik untuk mengajaknya berbicara, sebaiknya tidak membicarakan topik yang terlalu berbobot/serius, tidak menyenangkan, dan hal-hal yang berbau politik.

Orang akan langsung jenuh, malas, dan membuka peluangnya untuk berbicara dengan Anda karena sudah bisa membayangkan betapa bosannya membicarakan sesuatu yang berat. Ditambah, jika terjadi perbedaan pendapat, hal itu tentunya akan membuat orang asing tersebut tidka nyaman.

Jika tetap tertarik pada topik-topik tersebut, itu bagus, tetapi tahan sebentar. Sebagai permulaan, bukalah dengan hal-hal ringan dan sederhana, seperti sesuatu yang dekat dengan Anda dan bisa diamati bersama. Misalnya tentang musik yang bisa kalian berdua dengar, atau makanan yang bisa dicicipi bersama.

6. Menggunakan Bahasa yang Sulit Dipahami

Hubungan yang sudah terjalin harus dipertahankan dan menjadikan diri Anda sebagai sosok yang mudah dimengerti dalam penggunaan bahasa/kata yag digunakan.

Jika Anda berbicara dengan bahasa yang berbeda, misalnya menggunakan bahasa gaul yang tidak terlalu dimengerti, hal itu harus dihindari menggunakan kata-kata yang mudah dipahami. Komunikasi yang lancar membutuhkan pemahaman yang sama agar pesan yang ingin disampaikan tidak berbeda dengan apa yang ingin disampaikan di awal obrolan.

7. Terlalu Banyak Membicarakan Diri Sendiri

Pada dasarnya orang suka membicarakan diri sendiri dan mengajukan pertanyaan untuk menggali lawan bicara Anda adalah resep rahasia yang harus ditambahkan dalam percakapan Anda.

Namun, belum tentu hal tersebut disetujui setiap orang. Tidak ada yang suka merasa diinterogasi, jadi jika pertanyaan yang diajukan mula ke arah tersebut, mundurlah agar percakapan yang dilakukan bisa lebih santai dan rileks.

Pakar merekomendasikan untuk menceritakan kisah, tawarkan pendapat, agar obrolan yang dilakukan bisa secara tidak langsung melepas beban lawan bicara anda.

Reporter: Caroline Saskia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Tanda Rekan Kerja Tidak Lagi Menyukaimu, Perhatikan Perubahannya
5 Tanda Rekan Kerja Tidak Lagi Menyukaimu, Perhatikan Perubahannya

Lumrah bagi seseorang untuk tidak disukai oleh semua orang, terutama di tempat kerja. Penting untuk mengenali ciri-ciri rekan kerja mungkin tidak menyukaimu.

Baca Selengkapnya
30 Contoh Ucapan Perpisahan Rekan Kerja dalam Bahasa Inggris, Berkesan dan Menyentuh Hati
30 Contoh Ucapan Perpisahan Rekan Kerja dalam Bahasa Inggris, Berkesan dan Menyentuh Hati

Contoh ucapan perpisahan rekan kerja dalam bahasa Inggris ini bisa jadi referensi.

Baca Selengkapnya
Apa Itu Kata Kerja Mental? ketahui Ciri dan Contohnya
Apa Itu Kata Kerja Mental? ketahui Ciri dan Contohnya

Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu kata kerja mental, mulai dari dari pengertian, ciri dan contohnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
45 Kata-Kata Ucapan Terima Kasih untuk Rekan Kerja, Penuh Doa dan Harapan Baik
45 Kata-Kata Ucapan Terima Kasih untuk Rekan Kerja, Penuh Doa dan Harapan Baik

Ucapan terima kasih kepada rekan kerja memiliki peran yang sangat penting dalam lingkungan kerja.

Baca Selengkapnya
8 Kebiasaan Buruk Sehari-hari yang Bisa Picu Munculnya Stres
8 Kebiasaan Buruk Sehari-hari yang Bisa Picu Munculnya Stres

Tanpa kita sadari, sejumlah kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari ternyata bisa menjadi penyebab terjadinya stres pada kehidupan kita.

Baca Selengkapnya
Ucapan Selamat Perpisahan Rekan Kerja, Penuh Kesan Kebaikan
Ucapan Selamat Perpisahan Rekan Kerja, Penuh Kesan Kebaikan

Memberi ucapan perpisahan kepada rekan kerja menjadi budaya tersendiri.

Baca Selengkapnya
Cara Menghadapi Hidup Banyak Masalah, Dijamin Lebih Tenang
Cara Menghadapi Hidup Banyak Masalah, Dijamin Lebih Tenang

Setiap masalah yang kita hadapi merupakan peluang untuk belajar dan mengasah keterampilan penyelesaian masalah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pemred Merdeka.com Beri Tips Jitu Menulis Siaran Pers Depan Humas Kemenkumham
VIDEO: Pemred Merdeka.com Beri Tips Jitu Menulis Siaran Pers Depan Humas Kemenkumham

Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja sama Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Biro Hukerma Kemenkumham) menggelar acara berjudul What's Up.

Baca Selengkapnya
Komunikasi adalah Proses Bertukar Pesan, Ketahui Cara Efektifnya
Komunikasi adalah Proses Bertukar Pesan, Ketahui Cara Efektifnya

Komunikasi kemampuan penting yang harus dimiliki setiap orang.

Baca Selengkapnya