Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga Pertamax Rp9.000, Haruskah Naik Jadi Rp16.000 per Liter?

Harga Pertamax Rp9.000, Haruskah Naik Jadi Rp16.000 per Liter? SPBU. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Konflik Ukraina dan Rusia masih menjadi faktor yang mendorong kenaikan harga. Pasokan minyak mentah dari Rusia dan Kazakhstan terganggu akibat kerusakan pipa Caspian Pipeline Consortium yang berdampak pada berkurangnya pasokan ke Uni Eropa.

Pada perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) harga minyak dunia sempat menyentuh level USD 121 per barel. Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei naik USD 6,12 atau 5,3 persen menjadi menetap di USD 121,60 per barel.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman April malah naik USD 5,66 atau 5,2 persen menjadi ditutup di UD 114,93 per barel. Kenaikan harga tak bisa dibendung karena pasar khawatir tentang efek riak sanksi berat terhadap Rusia, eksportir minyak mentah terbesar kedua di dunia setelah invasi ke Ukraina.

Tingginya harga minyak dunia tentu berdampak pada harga bahan bakar minyak (BBM) dalam negeri. Untuk BBM subsidi seperti solar dan premium, maka akan berdampak pada nilai subsidi yang semakin membengkak. Sedangkan untuk BBM non subsidi seperti Pertamax Cs akan berdampak ke keuangan perusahaan penjaual seperti PT Pertamina.

Sebab, di tengah tingginya harga minyak dunia, Pertamina masih mempertahankan harga jual Pertamax Rp9.000 per liter. Melansir dari data Globalpetrolprices, harga BBM non subsidi di Indonesia ini lebih murah dibanding negara-negara di ASEAN. Misalnya, Singapura Rp30.800 per liter, Thailand Rp20.300 per liter, Laos Rp23.300 per liter, Filipina Rp18.900 per liter, Vietnam Rp19.000 per liter, Kamboja Rp16.600 per liter dan Myanmar Rp16.600 per liter.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agung Pribadi mengatakan, harga keekonomian atau batas atas harga Pertamax bulan April 2022 bisa mencapai Rp16.000 per liter.

"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 (Pertamax) bulan April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16.000 per liter," papar Agung dalam keterangannya.

Melihat selisih harga tersebut, Pertamina dinilai justru memberi ‘subsidi’ ke pengguna mobil mewah. Sebab, rata-rata konsumen Pertamax merupakan mobil atau motor masyarakat kelas menenga atas. Oleh karena itu, Juru Bicara Kementerian BUMN, Arya M Sinulingga menyatakan, pihaknya mendukung agar harga Pertamax diatur ulang mengikuti perkembangan saat ini.

"Dengan harga saat ini, Pertamina telah menyubsidi Pertamax. Dan ini jelas artinya, Pertamina menyubsidi mobil mewah yang memakai Pertamax," ujar Arya.

Kondisi ini juga diperparah dengan konsumen Pertamax yang terus bertambah. Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, penggunaan BBM Pertamax pada 2021 mencapai 20 persen dari total konsumsi gasoline, lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2020 yang hanya di angka 12 persen dari total konsumsi gasoline.

Menurut Mamit, kenaikan konsumsi Pertamax menandai kesadaran masyarakat untuk menggunakan BBM dengan RON yang lebih tinggi sudah mulai tumbuh. Tak hanya di kota, dengan hadirnya Pertashop di desa-desa menjadi indikasi masyarakat pedesaan pun sudah sadar pentingnya menggunakan BBM RON tinggi.

"Penggunaan BBM RON 92 ke atas kini sudah menjadi gaya hidup bagi masyarakat Indonesia," ujarnya.

Pertamina Masih Kaji Kenaikan Harga Pertamax

PT Pertamina (Persero) masih mengkaji ulang penyesuaian harga BBM jenis Pertamax mengikuti harga keekonomian. Saat ini, proses masih tahap pembahasan bersama stakeholders terkait.

"Masih kami review (penyesuaian harga Pertamax). Kami sedang koordinasikan dengan stakeholder terkait," kata Pejabat sementara (Pjs) Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting kepada Merdeka.com, Rabu (23/3).

Meski begitu, Irto belum menjawab terkait potensi besaran harga terbaru Pertamax akan mengikuti rekomendasi Kementerian ESDM. Yakni berkisar Rp14.526 per liter untuk periode Maret 2022.

Walaupun dalam kondisi sulit, Pertamina berjanji tetap menyalurkan minyak dan gas kepada masyarakat. "Pertamina berharap tetap berkontribusi untuk negeri. Apapun kondisinya kami akan tetap menyalurkan BBM dan elpiji kepada masyarakat Indonesia," kata Area Manager Communication & CSR Regional Kalimantan, Susanto August Satria dikutip dari Antara, Jumat (18/3).

Satria menjelaskan, Pertamina melalui anak perusahaannya PT Pertamina Patra Niaga yang membidangi perdagangan minyak dan gas, berupaya maksimal menyalurkan energi berupa BBM dan elpiji kepada masyarakat, bahkan menjangkau kawasan pelosok.

Diakuinya, kebijakan Pertamina menyesuaikan harga BBM dan elpiji non-subsidi (Pertamax Turbo) belum lama ini, menjadi sorotan masyarakat. Menurutnya, hal itu tidak bisa dihindari akibat imbas naiknya harga minyak dunia, namun Pertamina saat ini tetap mempertahankan harga BBM dan elpiji subsidi.

Satria menjelaskan dalam sebulan terakhir harga minyak mentah dunia rata-rata di atas USD 100 per barel. Sempat turun, namun kini harganya kembali naik dan bertengger di atas USD 100 per barel.

Pertamina hanya memilih menyesuaikan harga pada BBM dan elpiji non-subsidi (Pertamax Turbo), mengingat harga minyak mentah dalam APBN hanya USD 63 per barel. Namun Harga BBM dan elpiji subsidi tetap dipertahankan.

"Ini (penyesuaian harga) bukan semata maunya Pertamina, tetapi akibat situasi yang tidak bisa dihindari. Inflasi Amerika saat ini tertinggi dalam tujuh tahun terakhir. Ini tidak mudah tapi harus kita hadapi dengan solusi," jelas Satria.

Satria mengaku Pertamina perlu menjelaskan kepada masyarakat karena banyak yang terus mempertanyakan alasan penyesuaian harga tersebut. Pihaknya berharap masyarakat memahami kondisi saat ini sehingga bisa menerima alasan penyesuaian harga BBM dan elpiji nonsubsidi tersebut.

Presiden Jokowi Masih Tahan Harga BBM

Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih menahan untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di dalam negeri. Meski, gejolak harga minyak dunia terus terjadi belakangan ini.

Jokowi mengatakan, langkah menahan harga BBM ini jadi salah satu pertimbangan merespons dampak perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung. Diketahui, invasi Rusia ini berimbas pada kenaikan harga minyak dunia yang sempat tembus hingga USD 130 per barel.

Jokowi menyebut, harga minyak dunia saat ini dua kali lipat lebih tinggi dari harga yang berlaku pada 2020 lalu. Pada 2020, harga minyak dunia masih berkisar USD 60 per barel.

"Hari ini kira-kira USD 115 (per barel), itu pun belum seminggu yang lalu sudah di angka USD 130 (per barel), dua kali lipat," katanya dalam Dies Natalis ke-46 UNS, Jumat (11/3).

"Semua negara harga jualnya ke masyarakat sudah naik juga, kita di sini masih nahan-nahan, Bu Menteri (Sri Mulyani) coba saya tanya bu, tahannya sampai berapa hari ini?," imbuh Jokowi.

Jokowi mewanti-wanti, menurutnya masa depan global semakin penuh dengan ketidakpastian. Artinya perlu ada antisipasi yang terus dilakukan. "Pandemi belum rampung, kemudian ada tambahan perang, sehingga semuanya menjadi sulit diprediksi, sangat sulit diprediksi," kata dia.

"Hal-hal yang dulu tidak kita perkirakan semuanya muncul, kelangkaan energi, sekarang semua negara mengalami, tambah perang, harga naik," tutup Jokowi.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tahun Baru 2024 Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftarnya di Sini
Tahun Baru 2024 Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftarnya di Sini

Di awal tahun baru ini semua BBM Pertamina non subsidi terpantau mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024
Kabar Gembira, Harga BBM Pertamax Tak akan Naik Hingga Juni 2024

Pertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.

Baca Selengkapnya
Pertamina Tahan Harga BBM di Februari 2024, Indef: Keputusan Tepat di Kondisi saat Ini
Pertamina Tahan Harga BBM di Februari 2024, Indef: Keputusan Tepat di Kondisi saat Ini

Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Konsumsi Pertamax Naik 7,2 persen saat Libur Nataru, Pertalite Hanya 4,7 Persen
Konsumsi Pertamax Naik 7,2 persen saat Libur Nataru, Pertalite Hanya 4,7 Persen

Kenaikan penyaluran untuk BBM gasoline di Nataru 2023/2024 mengalami kenaikan hingga 4,6 persen.

Baca Selengkapnya
Awali Tahun 2024, Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga Pertamax Series & Dex Series
Awali Tahun 2024, Pertamina Patra Niaga Sesuaikan Harga Pertamax Series & Dex Series

Penyesuaian ini mengikuti tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Ternyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia

Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah

Pertamina Patra Niaga juga berinovasi untuk memastikan BBM dan LPG subsidi bisa tepat sasaran.

Baca Selengkapnya
Konsumsi BBM Pertamina H-6 Lebaran Melonjak, Pertamax Turbo Naik 90%
Konsumsi BBM Pertamina H-6 Lebaran Melonjak, Pertamax Turbo Naik 90%

Lonjakan tertinggi terjadi pada Pertamax Turbo dengan jumlah 938 kiloliter (KL)/hari

Baca Selengkapnya
Potret Suasana Rumah Maxime Bouttier Pasca Kematian sang Ibundaya - Luna Maya Terekam Bagikan Kopi ke Pelayat.
Potret Suasana Rumah Maxime Bouttier Pasca Kematian sang Ibundaya - Luna Maya Terekam Bagikan Kopi ke Pelayat.

Rumah Maxime Bouttier dipenuhi oleh pelayat yang menyampaikan duka cita atas kepergian Ibunda

Baca Selengkapnya