Harga minyak mulai naik buat Rupiah dibuka melemah
Merdeka.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS kembali melemah pada perdagangan pagi ini Kamis (4/3). Tercatat, Rupiah melemah Rp 13.689 per USD dibandingkan perdagangan sebelumnya Rp 13.749 per USD.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan kembali bergeraknya harga minyak dunia di zona positif membuat mata uang safe heaven seperti USD kembali menunjukkan kekuatannya. Terlihat pelaku pasar masih memanfaatkan celah setelah US Dollar melanjutkan rebound nya pada perdagangan sebelumnya.
Penguatan USD masih dapat berlanjut selama harga minyak yang masih menunjukkan pelemahannya diikuti dengan minimnya katalis positif terhadap mata uang negara berkembang pada khususnya. Oleh sebab itulah, laju Rupiah tidak mampu bertahan di zona hijau dan kembali berbalik melemah.
Rupiah sempat berada di level Rp 13.805/USD dari sebelumnya di level Rp 13.575/USD di pasar spot valas atau cenderung melemah.
"Secara tekhnikal, pelemahan Rupiah membentuk morning star yang berarti penguatan USD dapat kemungkinan berlanjut secara jangka pendek. Support Rupiah 13.815-13.785 serta Resisten 13.620-13.650. Tetap cermati sentimen yang ada terhadap laju Rupiah," ujarnya dalam riset harian.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPerubahan HET MinyaKita dilakukan karena dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan harga biaya pokok produksi yang terus mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaMendag mengatakan penyesuaian harga MinyaKita tersebut untuk membiayai produksi tiap kemasannya.
Baca SelengkapnyaSpanyol hanya menanam sekitar 666.000 metrik ton pada musim tanam 2022-2023.
Baca SelengkapnyaTriyono khawatir kenaikan harga minuman manis dalam kemasan nantinya akan membebani daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaHal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus melakukan intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk.
Baca Selengkapnya