Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Peluncuran Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Harga minyak dunia menguat pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB). Ini terjadi karena investor fokus pada peluncuran vaksin Covid-19, mengabaikan pengetatan penguncian di Eropa dan perkiraan untuk pemulihan permintaan bahan bakar yang lebih lambat dari perkiraan.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari naik 47 sen atau 0,9 persen, menjadi menetap di USD 50,76 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari ditutup pada USD 47,62 per barel, naik 1,3 persen atau 63 sen.
Amerika Serikat mulai memvaksinasi orang pada Senin (14/12) ketika jumlah kematian Covid-19 di negara itu melewati angka 300.000. Inggris dan Kanada juga mulai melakukan penyuntikan.
"Pasar minyak mentah terus memanfaatkan prospek masa depan dari periode pasca pandemi, yang bisa terjadi secepat musim panas mendatang," kata John Kilduff, mitra di Again Capital di New York.
Produksi minyak mentah naik 3,2 persen tahun-ke-tahun di China pada November, sebuah rekor. Itu membantu sentimen investor tentang kenaikan permintaan bahan bakar yang akan datang, kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group di Chicago. China telah menjadi salah satu negara langka di mana permintaan minyak telah pulih sepenuhnya dari awal tahun ini.
"Orang-orang akan berasumsi bahwa lonjakan permintaan minyak sudah dekat," kata Flynn.
Namun, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada Selasa (15/12) bahwa dampak vaksin terhadap permintaan masih beberapa bulan lagi, sementara OPEC mengatakan pada Senin (14/12) bahwa permintaan minyak akan naik lebih lambat dari yang diperkirakan.
Sempat Sentuh Level Tertinggi
Harga minyak Brent mencapai USD 51,06 dolar pada 10 Desember, tertinggi sejak Maret, didukung oleh persetujuan vaksin, bahkan saat tingkat infeksi melonjak di sebagian besar wilayah di seluruh dunia.
London meningkatkan aturan pandemi yang mewajibkan bar dan restoran tutup, Italia sedang mempertimbangkan langkah-langkah yang lebih ketat selama Natal, dan Jerman kemungkinan akan dikunci hingga awal 2021.
Cuplikan terbaru dari pasokan minyak AS menunjukkan stok minyak mentah secara tak terduga naik minggu lalu, menurut American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri.
Persediaan minyak mentah membengkak sebanyak dua juta barel dalam sepekan yang berakhir 11 Desember menjadi sekitar 495 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penarikan 1,9 juta barel, kata API. Data resmi pemerintah dijadwalkan akan dirilis pada Rabu waktu setempat.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaNilai belanja militer itu naik 6,8 persen dari 2022 dan mencatat lompatan paling tajam sejak 2009, demikian disebutkan dalam laporan tersebut.
Baca SelengkapnyaIndonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaTujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.
Baca SelengkapnyaVenezuela menjadi negara dengan harga bahan bakar fosil termurah di dunia.
Baca SelengkapnyaDampak El Nino akan menganggu komoditas tanaman utama, seperti gandum, jagung, beras, kedelai, dan sorgum.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaHal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.
Baca Selengkapnya