Gubernur BI: Perbankan nasional sudah turunkan suku bunga kredit
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) melihat perbankan nasional saat ini sudah mulai menurunkan tingkat suku bunga simpanan, pun tingkat suku bunga kredit mengikuti penurunan BI Rate dan Giro Wajib Minimum (GWM).
Seperti diketahui, BI sudah menurunkan BI Rate dari 7,5 persen menjadi 6,75 persen dan menurunkan GWM sebesar 150 basis poin menjadi 6,5 persen.
Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan, BI melihat rata-rata perbankan nasional sudah menurunkan suku bunga kreditnya hingga 13 basis poin (bps).
"Sebetulnya kalau dilihat penyesuaian kredit, suku bunga kredit kan sudah ada 13 basis poin, tapi kalau dana pihak ketiga (DPK) sudah ada 37 basis poin, tentu ini adalah satu transisi yang sedang dijalankan oleh perbankan," kata Agus di Komplek Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (22/4).
Lebih lanjut Agus mengatakan, perubahan suku bunga acuan dari BI Rate menjadi BI 7 days repo rate akan memudahkan sektor perbankan mengadopsi kebijakan bank sentral.
"Kalau nanti BI sudah efektif mengubah BI rate menjadi BI 7 days repo rate, kita meyakini transmisi dari pada kebijakan yang diambil policy akan efektif dan lebih cepat sampai kepada pasar. Ini fokus BI selama beberapa bulan ke depan," imbuh Agus.
Meski demikian, lanjut Agus, BI tidak bisa memberikan garansi penurunan suku bunga kredit bisa menyentuh angka di bawah 10 persen tahun ini. Namun, penurunan suku bunga kredit akan terjadi setelah penerapan BI 7 days repo rate pada Agustus mendatang.
"BI pada Januari sampai Maret bisa turunkan BI Rate sampai tiga kali. Sekarang 6,75 persen sedangkan 7 days repo rate itu ada di 5,5 persen. Tapi hal ini tergantung pada ekonomi domestik. Misalnya ekonomi domestik kita inflasi diperkirakan 4 persen plus-minus 1 persen. Kalau melihat dan kemudian jatuh lebih dari 5 persen tentu itu membuat situasi yang berbeda," jelas Agus.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaDirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaGanjar bicara memiliki program bernama Kredit Lapak, kredit murah khusus untuk para pedagang pasar saat menjabat Gubernur Jateng.
Baca Selengkapnya